PHOTO: Kisah Mengenaskan Bayi Suriah yang Meninggal karena Kelaparan

Seorang bayi penderita gizi buruk akhirnya menghembuskan napas terakhirnya akibat kelaparan di pinggiran kota Damaskus, ibu kota Suriah

oleh Arny Christika Putri diperbarui 24 Okt 2017, 12:00 WIB
Bayi Gizi Buruk Dampak Perang Suriah
Seorang bayi penderita gizi buruk akhirnya menghembuskan napas terakhirnya akibat kelaparan di pinggiran kota Damaskus, ibu kota Suriah
Seorang bayi Suriah yang menderita kekurangan gizi parah digendong oleh perawat di sebuah klinik pinggiran kota Damaskus, yang dikuasai oposisi, 21 Oktober 2017. Bayi bernama Sahar Dofdaa itu meninggal pada Minggu (23/10). (Amer ALMOHIBANY/AFP)
Sahar Dofdaa yang menderita kekurangan gizi parah sedang ditimbang di sebuah klinik pinggiran kota Damaskus, yang dikuasai oposisi, 21 Oktober 2017. Ketika masih hidup, bayi satu bulan itu hanya memiliki berat badan dua kilogram. (Amer ALMOHIBANY/AFP)
Sahar Dofdaa, bayi Suriah yang menderita kekurangan gizi parah di sebuah klinik pinggiran kota Damaskus, yang dikuasai oposisi, 21 Oktober 2017. Ibu bayi perempuan itu mengalami kekurangan gizi akut sehingga sulit untuk menyusui. (Amer ALMOHIBANY/AFP)
Sahar Dofdaa, bayi Suriah yang menderita kekurangan gizi parah di sebuah klinik pinggiran kota Damaskus, yang dikuasai oposisi, 21 Oktober 2017. Bayi itu hanya tersisa kulit karena sang ayah tidak mampu membeli makanan untuknya. (Amer ALMOHIBANY/AFP)
Sahar Dofdaa yang menderita kekurangan gizi parah ditimbang di sebuah klinik pinggiran kota Damaskus, yang dikuasai oposisi, 21 Oktober 2017. Sahar adalah korban terdampak konflik perang yang memicu ratusan anak mengalami kelaparan. (Amer ALMOHIBANY/AFP)
Sahar Dofdaa, bayi Suriah yang menderita kekurangan gizi parah digendong perawat di sebuah klinik pinggiran kota Damaskus, yang dikuasai oposisi, 21 Oktober 2017. Foto bayi malang dengan kondisi menyedihkan itu menjadi sorotan luas. (Amer ALMOHIBANY/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya