Liputan6.com, Jakarta - Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Kedeputian III Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Andhika Chrisnayudhanto mengajurkan resep penanganan ISIS untuk negara ASEAN. Ia menyarankan agar mengedepankan soft power ketimbang hard power.
"BNPT melakukan pencegahan daripada kita memfokuskan kepada penindakan atau menggunakan military force. Kalau soft power kita melakukan program deradikalisasi," ucap Andika dalam acara Conference of Indonesia Foreign Policy di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).
Advertisement
Peran ini bukan ranah penegak hukum atau militer. Menurutnya, pendekatan soft power justru lebih mengandalkan lembaga atau kementerian.
Ia mencontohkan dengan mendorong pembangunan.
"ASEAN bisa melakukannya. Dan ini sesuai perkembangan dunia internasional sekarang," jelas Andika.
Dia mencontohkan beberapa kasus yang terjadi di Indonesia. Beberapa orang mencoba datang ke Suriah.
Mereka terbuai janji manis ISIS tentang kesejahteraan. Akan tetapi, di sana mereka malah mendapatkan kenyataan yang berbeda. "Karena menggunakan soft power, bisa menegakkan kesetaraan, keadilan. Ini yang penting," pungkas Andika.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: