Wonderful Indonesia Berhasil Raih Destination of The Year 2017

Rebut Destination of The Year 2017 Asia Pasifik, Menpar Arief Yahya Panen Pujian di Bangkok

oleh Cahyu diperbarui 30 Sep 2017, 18:15 WIB
Rebut Destination of The Year 2017 Asia Pasifik, Menpar Arief Yahya Panen Pujian di Bangkok

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya panen pujian di acara The 28th Annual TTG Travel Awards 2017. Malam gala dinner di Hotel Grand Centara at CentralWorld, Kamis (28//9/2017) itu, seolah-olah menjadi malam perayaan akan kesuksesan Wonderful Indonesia.

Pasalnya, tiga "kebanggaan" mampir bersama kehadiran menteri kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur tersebut ke Bangkok. Pertama, Indonesia ditetapkan sebagai penerima piala nomor satu, Destination of the Year 2017 Asia Pasifik. Posisi yang sejak 2010 selalu diduduki Thailand dan Singapura. "Terima kasih TTG, kami makin bangga dengan penghargaan ini," ujar Arief.

Bali sudah menjadi destinasi nomor satu dunia versi Trip Advisor 2017. Kini, Indonesia nomor 1 versi TTG, sebagai Destination of the Year 2017 Asia Pasifik.

Kedua, begitu Arief Yahya turun dari panggung setelah menerima penghargaan, lima LED backdrop acara di ballroom langsung memutar video juara kompetisi pariwisata UNWTO. David dan Widika tampil lagi di video terbaik dunia, yang berjudul The Journey of a Wonderful World itu.

Selama tiga menit seluruh hadirin tertegun dan seolah tak berkedip menunggu video itu berakhir. Begitu sampai di ujung lagu What a Wonderful World, sekitar 500 penonton bertepuk tangan riuh.

Ketiga, sebagai tokoh pariwisata dunia, nama Arief Yahya mendapat kehormatan untuk memberikan piala kepada para jawara Kategori Travel Hall of Fame untuk perusahaan yang sudah 10 kali juara. Ada 15 daftar penerima piala gold plate berdesain Hermes, pembawa pesan para dewa dalam mithologi Romawi itu. 

Penerima penghargaan Travel Hall of Fame itu adalah pimpinan Singapore Airlines, Singapore Changi Airport, Hertz Asia Pacific, Royal Cliff Beach Resort, Star Cruises, Abacus International, Silk Air, Lotte Tour, Hongkong International Airport, Raffles Hotel, Regal Airport Hotel, Banyan Tree Spa, Qatar Airways, Thai Airways, serta Thailand Convention & Exhibition Bureau.

Sekitar 500 tamu yang hadir di sana berasal dari pelaku bisnis pariwisata. Pelaku pariwisata dari Indonesia yang mendapatkan penghargaan, ada Panorama Tour untuk kategori Best Travel Agency dan The Ritz Carlton Jakarta untuk Best City Hotel.Travel Trade Gazette (TTG) adalah tabloid khusus pariwisata yang selalu eksis di setiap travel mart di seluruh dunia. Sebagai media, TTG tergolong sudah berusia senior. Media ini didirikan pada 1953.

TTG Travel Awards adalah penghargaan bergengsi bagi industri travel se-Asia Pasifik sejak 1989. Acara tahunan itu bertujuan untuk menghormati organisasi dan individu dalam empat kategori.

Empat kategori tersebut adalah travel supplier, travel agency, outstanding achievement, dan travel hall of fame. Acara ini digelar oleh TTG Asia dengan dukungan dari TTG India, TTG China, TTG Mice, TTG Associations, TTG BT Mice China, dan TTG Asia Luxury.

Sejak pertama kali dimulai, acara tersebut terus tumbuh secara signifikan, dari industri dan jumlah penghargaan yang diberikan. Dari hanya 10 kategori pada 1989, sekarang lebih dari 80 awards yang dibagi dalam empat kategori.

Sistem pungutan suara atau voting dilakukan selama dua bulan, dari Mei sampai Juli 2017. Mereka meminta para profesional industri, termasuk pembaca TTG Asia, TTG Mice, TTG China, TTG India, TTG BT Mice China, TTG Associations, dan TTG Asia Luxury untuk memberikan suaranya.

Ada dua sistem pemungutan suara. Pertama, Travel Supplier Awards, suara yang diberikan oleh konsultan perjalanan, tur operator, dan perusahaan pengelola perjalanan.

Kedua Travel Agency Awards, suara yang diberikan oleh para pelaku bisnis perhotelan, staf penerbangan, penyewaan mobil, operator penyiaran, organisasi pariwisata nasional, perusahaan GDS, dan semua profesional perjalanan lainnya.

Kategori Outstanding Achivement Awards merupakan yang paling bergengsi. "Tahun lalu juaranya Thailand. Sejak 2010, Thailand juara 3 kali (2012, 2013, dan 2016). Lalu, Singapura 2 kali (2010 dan 2011). Tahun ini, Wonderful Indonesia yang bakal naik panggung," ucap Arief.

Kategori ke-empat adalah Travel Hall of Fame, untuk mereka yang sudah 10 kali juara. Ada 15 daftar travel hall of fame yang sudah tidak dipertandingkan lagi, karena konsisten juara.

"Terima kasih TTG, kami mendapatkan Destination of the Year 2017 untuk Asia Pasifik , itu penghargaan paling bergengsi dalam Outstanding Achievement Awards ini. Dengan award itu, semakin memperkuat 3C kita, Calibration, Confidence, dan Credibility," kata Arief.

Salah satu yang membuat Indonesia memperoleh penghargaan ini, dinilai bahwa pariwisata Indonesia sangat progresif, sangat proaktif, dan punya inisiatif kuat dalam memajukan industri pariwisata.

Soal award TTG di Bangkok ini, Arief Yahya memang punya misi lain lagi. Dia penasara untuk mempelajari kesuksesan Thailand dalam membangun pariwisatanya. "Kalau ibarat Indonesia, Thailand itu seperti Balinya. Ikon pariwisata ASEAN," ujar Arief.

"Terus terang saja, bahasa jelasnya saya ingin belajar dari Thailand. Karena itu saya sudah meminta Pak Ahmad Rusdi, Dubes RI di Bangkok untuk mempelajari keunggulan Thailand dari sektor pariwisata. Kita benchmark, yang baik dan cocok buat Indonesia kita pakai, yang tidak ya tidak kita pakai," lanjutnya.

Benchmark, kata Arief Yahya, adalah cara yang paling tepat, paling baik, dan paling cepat untuk maju dan menjadi yang terbaik. Benchmark itu membandingkan dengan yang sudah hebat, sudah kuat, dengan diri sendiri, agar tahu kelemahan dan kelebihan kita.

"Itulah patokan untuk bergerak dan melangkah, benchmark! Yang ringan-ringan dulu, yang bisa menjadi quick win. Soal kuliner, street food, keamanan, kebersihan, dll. Saya mau belajar dari sukses Thailand mendatangkan 30 juta wisman 2016," ucap Arief. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya