Liputan6.com, Pasuruan: Gunung Bromo masih mengeluarkan abu vulkanik meski statusnya telah diturunkan menjadi siaga. Hujan abu vulkanik terus terjadi dan mengarah ke Pasuruan, Jawa Timur, hingga Kamis (9/12) petang.
Hujan abu vulkanik menggelapkan langit di atas Kecamatan Puspo, Tutur, dan Tosari. Atap permukiman warga dan sejumlah kendaraan pun kotor. Menurut warga, hujan abu vulkanik dari kawah Bromo menganggu pernapasan dan penglihatan.
Data seismik di pos pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Probolinggo, mencatat terjadi 29 kali gempa vulkanik dangkal dengan tremor terus-menerus. Aktivitas ini adalah yang paling besar sejak Bromo berstatus awas hingga turun menjadi siaga.(MRQ/ANS)
Hujan abu vulkanik menggelapkan langit di atas Kecamatan Puspo, Tutur, dan Tosari. Atap permukiman warga dan sejumlah kendaraan pun kotor. Menurut warga, hujan abu vulkanik dari kawah Bromo menganggu pernapasan dan penglihatan.
Data seismik di pos pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Probolinggo, mencatat terjadi 29 kali gempa vulkanik dangkal dengan tremor terus-menerus. Aktivitas ini adalah yang paling besar sejak Bromo berstatus awas hingga turun menjadi siaga.(MRQ/ANS)
