Tolong, Ratusan Desa di Jawa Timur Darurat Air Bersih

Dari 422 desa di 27 kabupaten di Jawa Timur yang mengalami kekeringan, terdapat 201 desa yang harus segera dikirim air bersih.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2017, 05:03 WIB
Banyak desa di Indonesia yang masih membutuhkan air bersih, mari bersama membangun bak penampung dan pipanisasi melalui Mata Air Indosiar. (Ilustrasi: i.huffpost.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memerintahkan pengiriman air bersih ke kabupaten/kota yang terdampak kekeringan segera dilakukan untuk memudahkan masyarakat melakukan aktivitasnya sehari-hari.

"Air bersih sangat penting untuk warga dan diharapkan segera dikirim ke daerah terdampak," ujarnya di Surabaya, Rabu, 6 September 2017, dilansir Antara.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, juga berharap kepala daerah yang wilayahnya terdampak segera menyampaikan surat pernyataan jika daerahnya darurat kekeringan.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut merinci, dari 422 desa di 27 kabupaten yang mengalami kekeringan, terdapat 201 desa yang harus segera dikirim air.

"Yang daerahnya harus dikirimi air adalah tempat-tempat yang tidak dimungkinkan dibuatkan sumur bor, pemasangan pipa, atau yang terpencil, sedangkan untuk beberapa daerah lain masih bisa dilakukan rekayasa teknis untuk mendapat air bersih," ucapnya.

Data dari Pemprov Jatim, berdasarkan Surat BMKG Nomor KT.304/946/MJUD/IX/2017 tertanggal 4 September 2017, tercatat bulan ini merupakan puncak musim kemarau dengan akumulasi curah hujan berkisar antara 0-100 mm.

Pada Oktober mendatang, sebagian kecil wilayah di Jatim, khususnya bagian selatan, sudah mulai memasuki musim hujan dengan curah hujan berkisar antara 0-400 mm.

"Berdasarkan surat tersebut, musim kemarau terjadi di sebagian wilayah pada pertengahan Agustus dan puncaknya pada September," kata Kepala Biro Humas Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto.

Kemudian, lanjut dia, pada Oktober sudah memasuki masa transisi atau pancaroba, dan November sudah mulai musim hujan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya