Jokowi: Kalau Tidak Tegas, Kita Diremehkan

Jokowi mengingatkan, dengan keberagaman yang dimiliki, Indonesia juga rentan diadu domba.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 05 Sep 2017, 10:38 WIB
Presiden Joko Widodo saat dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). Dalam dialog tersebut, Jokowi meyakinkan para pelaku pasar modal akan investasi di Indonesia yang tumbuh sangat bagus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menindak tegas pihak yang coba memecah belah bangsa. Misalnya, Saracen dan ormas anti-Pancasila.

"Kalau ada bukti hukum, kalau sudah ada fakta hukumnya, sudah enggak usah ragu-ragu untuk ditangkap," ujar Jokowi saat Rakernas III Projo di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 4 Agustus 2017.

"Sekarang kalau tidak tegas, diremehkan kita nanti, termasuk ormas-ormas," tegas dia.

Jokowi mengingatkan, dengan keberagaman yang dimiliki, Indonesia juga rentan diadu domba. Hal inilah yang harus dijaga agar tidak ada gesekan berujung pada perpecahan.

"Yang Saracen-Saracen itu sudah harus dilawan. Kayak gitu memecah-belah, mengadu domba, berbahaya sekali," kata dia.

Mereka, kata Jokowi, menggunakan media sosial sebagai sarana menyebar hoaks atau berita bohong. Sebagai antisipasi, masyarakat harus lebih bijak menggunakan medsos.

"Jangan ikut-ikutan, jangan, itu jangan. Kalau kita main media sosial yang santun, yang sopan," Jokowi mengimbau.

Saksikan video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Sindikat Saracen

Polisi mengungkap sindikat Saracen, yang diduga menyebar ujaran kebencian dan hoaks melalui media sosial.

Saracen diduga menyebar ujaran kebencian atas pesanan pihak tertentu dengan tarif hingga puluhan juta.

Polisi masih menelusuri aliran dana sindikat ini untuk mengungkap siapa saja pihak-pihak yang memesan sindikat Saracen, untuk menyebar ujaran kebencian.

Polisi telah menangkap tiga tersangka yang diduga kuat terlibat dalam sindikat Saracen. Polisi juga masih menelusuri dugaan adanya sindikat lain serupa Saracen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya