Terkuak, Isi Surat Ratu Elizabeth tentang Kematian Putri Diana...

Enam hari setelah kematian Putri Diana, Ratu Elizabeth menulis sebuah surat. Apa isinya?

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 15 Agu 2017, 08:15 WIB
Ratu Elizabeth bersama Pangeran Charles dan tunangannya Lady Diana di Istana Buckingham (AFP)

 

Liputan6.com, London - Bendera di Istana Buckingham tak segera dikibarkan setengah tiang saat kabar duka kematian Putri Diana tiba di Inggris. Anehnya lagi, keluarga kerajaan lebih memilih "mengurung diri" di Balmoral, Skotlandia, sementara tubuh kaku Princess of Wales sudah berada di London.

Tak hanya rakyat yang bertanya-tanya, apa yang terjadi pada hari itu juga membuat putra sulung Diana, William heran bukan kepalang. 

"Kenapa kita semua di sini, ketika ibu ada di London?" tanya William muda kepada sang ayah, Pangeran Charles kala itu, seperti dikutip dari buku The Day Diana Died, karya Christopher Andersen.

Prasangka pun bermunculan terhadap keluarga ningrat dari Wangsa Windsor itu, terutama diarahkan ke Ratu Elizabeth II yang dinilai terlalu 'dingin' saat mantan menantunya, ibu dari dua cucu pewaris takhta Inggris, meninggal dunia.

Belakangan, terungkap sebuah surat yang ditulis oleh Sang Ratu, enam hari setelah kematian Diana.

Seperti dikutip dari ABC News, Senin (14/8/2017), surat itu ditujukan kepada Lady Henriette Abel Smith, asisten Sang Ratu.

Surat yang ditulis oleh istri Pangeran Philip itu berisi curahan hatinya, serta menggambarkan emosi yang dirasakan keluarga kerajaan Inggris akibat kematian Diana akibat kecelakaan tragis di Paris pada 31 Agustus 2017.

"Sangat menyedihkan, kematiannya merupakan kehilangan yang besar bagi negara," tulis Elizabeth II dalam suratnya.

"Reaksi publik terkait kematiannya dan upacara yang diselenggarakan telah menyatukan dan menginspirasi semua orang di dunia. William dan Harry juga sangat tegar. Saya sangat bangga pada mereka."

Surat itu juga menguak derita yang dirasakan oleh Ratu Elizabeth beserta cucunya --William dan Harry-- kala menghadapi terpaan kabar miring seputar meninggalnya Diana.

Apalagi, kala itu, sang ratu dikritik oleh banyak pihak, ketika ia lebih memilih untuk bertahan di Kastil Balmoral, Skotlandia, ketimbang segera kembali ke Inggris.

Padahal, William dan Harry yang terpukul dengan kematian sang ibu, sangat ingin bertemu dengan perempuan yang melahirkan mereka -- meski hanya berupa jasad tak bernyawa.

Publik menilai bahwa sang ratu dengan sengaja 'mengekang' para cucunya agar tidak menghadiri upacara persemayaman Diana di Westminster, London.

Khalayak juga mengkritik Elizabeth II karena dianggap membatasi keluarga kerajaan untuk ikut serta dalam upacara duka yang digelar publik untuk Lady Di di London.

"Saat ini, emosi semua anggota keluarga kerajaan bercampur aduk, kami tengah mengalami pengalaman yang sangat buruk," jelas orang nomor satu dalam Monarki Inggris itu dalam surat yang ditujukan kepada Lady Smith.

Surat yang baru terungkap itu menyajikan sisi emosional dari Ratu Elizabeth II dan keluarga kerajaan yang selama ini dianggap 'bungkam' terkait tewasnya 'Lady Di' yang sarat spekulasi.

Sang ratu, dalam suratnya, seakan mencurahkan isi hati terkait mendiang menantunya serta menceritakan apa yang dirasakan oleh kedua cucunya.

"Saya mengagumi dan menghargainya (Diana), untuk energi dan komitmennya terhadap sesama, serta khususnya kepada kedua anak laki-lakinya," tulis Ratu Elizabeth.

"Kami semua telah berusaha membantu William dan Harry menghadapi kehilangan yang tragis. Kami semua menderita karenanya."

Pada 1997, Kastil Balmoral menjadi lautan karangan bunga, pemberian sejumlah pihak yang mengucapkan bela sungkawa atas kematian mantan istri Pangeran Charles itu.

Beberapa waktu kemudian, ketika Elizabeth, William, dan Harry kembali ke London sehari sebelum mendiang 'Lady Di' dikebumikan, Ibu Kota Inggris juga dibanjiri hiasan kembang duka dari seantero dunia.

Malam harinya, kurang dari 24 jam jelang Diana dimakamkan, Ratu Elizabeth II menyampaikan pidato di hadapan bangsa. Isinya tentang Diana.

"Sebagai seorang kepala monarki dan nenek...," katanya membuka pidato.

"Ia sangat luar biasa sebagai manusia. Setiap saat, ia tak pernah kehilangan kapasitasnya, selalu tersenyum, serta menginspirasi sesama dengan kehangatan dan kebaikannya," kata mantan mertua Putri Diana itu.

 

Saksikan juga video berikut ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya