Harga Emas Melompat Usai Rilis Data Inflasi AS

Harga emas dipengaruhi faktor inflasi menjelang akhir pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Agu 2017, 07:12 WIB
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik seiring data ekonomi seperti inflasi melemah dari yang diharapkan di Amerika Serikat. Inflasi menjadi perhatian investor untuk tahu sinyal kebijakan bank sentral Amerika Serikat (As) soal suku bunga.

Indeks harga konsumen naik 0,1 persen pada Juli. Prediksi konsensus, inflasi diperkirakan mencapai 0,2 persen. Inflasi secara tahunan naik 1,7 persen pada Juli 2017. Demikian mengutip laman Kitco, Sabtu (12/8/2017).

Harga emas sentuh level tertinggi dalam dua bulan pada awal perdagangan di AS. Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,48 persen menjadi US$ 1.296,40.

Inflasi inti dipengaruhi biaya harga makanan dan energi dengan naik 0,1 persen pada Juli 2017. Ekonom memperkirakan, inflasi menguat 0,2 persen pada Juni.

Inflasi telah menjadi topik investor seiring pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mengabaikan inflasi melemah. Yellen melihat harga mobile phone dan obat resep pengaruhi inflasi. Para ekonom memandang rendahnya inflasi sebagai penghambat kenaikan suku bunga the Federal Reserve dalam waktu dekat.

"Faktor inflasi menjadi susut untuk rencana menaikkan suku bunga. Inflasi lebih rendah dari perkiraan konsensus. Diperlukan kenaikan inflasi sebesar 0,2 persen agar suku bunga tetap naik pada Desember," ujar Ekonom CIBC Capital Markets Avery Shenfeld.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya