Mendagri: Beda Pendapat Jangan 'Main' Lapor, Klarifikasi Dulu

Menurut Mendagri, apabila seorang yang dituduh menolak klarifikasi, barulah langkah pengaduan dilakukan ke pihak berwajib.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Agu 2017, 07:31 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Beragam perbedaan dan pandangan politik membuat siapa pun kini lebih mudah melaporkan seseorang ke pihak berwajib.

Melihat fenomena itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengimbau masyarakat, agar sepatutnya ada klarifikasi lebih dulu sebelum mengadu ke pihak berwajib.

"Menurut saya perlu adanya klarifikasi dahulu, termasuk saya sebagai Mendagri kalau ada saya salah ucap, terbuka, yang mungkin dirilis pers, saya siap diminta klarifikasi dahulu," ujar Tjahjo lewat pesan tertulis, Sabtu, 5 Agustus 2017.

Menurut Tjahjo, apabila seorang yang dituduh menolak klarifikasi, barulah langkah pengaduan dilakukan ke pihak berwajib.

"Kalau misal saya salah, lalu saya tidak mau (klarifikasi), ya silakan teman-teman DPR misalnya, mengadukan saya ke kepolisian atau melaporkan ke Bapak Presiden, karena saya sebagai menteri pembantu Presiden," dia mencontohkan.

Sebagai kesatuan yang saling bersinergi, Tjahjo mengimbau, agar pemerintahan dan partai politik bisa saling menghargai perbedaan. Perbedaan sikap adalah kewajaran yang harus dihargai setiap individu.

"Semangat kebersamaan harus kita budayakan dalam lembaga legislatif dan eksekutif. Pendapat beda, konsep beda, sikap politik, harus kita hargai," Mendagri menandaskan.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya