Kapolres Bekasi Tegaskan Pria yang Dibakar Adalah...

Dari barang bukti, olah tempat kejadian perkara, dan keterangan saksi-saki, Joya diduga kuat mencuri.

oleh Andry HaryantoFernando Purba diperbarui 04 Agu 2017, 17:18 WIB
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Bekasi Kabupaten Kombes Asep Adi Saputra membenarkan bahwa pria yang dibakar hidup-hidup oleh warga diduga pencuri pengeras suara Musala Al Hidayah, Kampung Cabang Empat RT 02/01, Hurip Jaya, Babelan.

Dugaan tersebut berdasarkan keterangan dua saksi, yaitu dari pengurus musala Al-Hidayah, yang menyatakan M Alzahra alisa Joya (30) mengambil pengeras suara Musala.

"Diduga keras peristiwa itu terjadi, diduga keras bahwa itulah pelakunya," kata Asep, di Mapolres Bekasi Kabupaten, Kamis 3 Agustus 2017.

Para saksi, kata Asep, telah memperhatikan gerak-gerik Joya. Joya tertangkap tangan benar adanya membawa sejumlah amplifier dan dimasukkan ke dalam jok motor.

"Saksi menjelaskan, bahwa orang tersebut datang menggunakan motor dan memang benar membawa amplifier lainnya sebanyak dua buah ada di motornya, itu benar," kata dia.

Melihat itu, saksi kemudian menegur pelaku. Namun, Joya yang merupakan tukang reparasi pengeras suara malah diketahui kabur.

"Pelaku berhasil lolos, tetapi dikemudian hari pelaku bertemu dengan pengurus musala ditanyakan amplifier-nya di mana, balikin mau dipake ada kegiatan, tetapi pelaku langsung melarikan diri sehingga warga melakukan pengejaran, hingga terjadilah amuk masa dan pelaku tewas," kata Asep.

Asep mengatakan, dari barang bukti, olah tempat kejadian perkara, dan keterangan saksi-saki, Joya diduga kuat mencuri.

"Kami menyimpulkan bahwa benar adanya dugaan atas peristiwa tersebut. Dan dugaan terhadap pelaku yang mengambil itu juga semakin kuat dengan fakta-fakta itu," jelas Asep.

Meski demikian, Kapolres tetap tidak membenarkan aksi main hakim sendiri. Terlebih mengakibatkan tewasnya orang lain.

Istri Joya, Siti Jubaida, mengatakan tidak percaya suaminya mencuri seperti yang dituduhkan warga dan kepolisian.

Sebab, suaminya memang memiliki usaha reparasi pengeras suara. Usaha kecil-kecilan itu telah dilakoni Joya jauh sebelum membangun bahtera keluarga bersama Siti. Dia menawarkan jasanya memperbaiki pengeras suara dengan berkeliling dari kampung ke kampung setiap hari. Dia juga berkeliling menjual amplifier.

Perempuan yang sedang hamil enam bulan itu berharap, orang-orang yang terlibat dalam penganiayaan dan pembakaran suaminya dapat diproses secara hukum.

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya