Pertamina Bangun Pabrik LPG di Bekas Kilang LNG Arun

Pertamina sedang mengoptimalkan aset bekas kilang LNG Arun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Jul 2017, 14:00 WIB
Pertamina mendapatkan kepastian pasokan LNG dari Cheniere Corpus Christi, Amerika Serikat sebanyak 1,5 juta ton.

Liputan6.com, Lhokseumawe - PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan ketahanan energi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara, dengan membangun pabrik Liquified Petroleum Gas (LPG) di kawasan bekas kilang Liquified Natural Gas (LNG) Arun, Lhokseumawe.

Manager Production Plan & Process Enginering Perta Arun Gas Surkani Manan ‎mengatakan, Pertamina sedang mengoptimalkan aset bekas kilang LNG. Kini infrastruktur tersebut sudah berubah fungsi menjadi fasilitas pengelolaan gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) menjadi gas pipa (regasifikasi) ‎Arun, yang dioperasikan PT Perta Arun Gas.

‎Di lokasi tersebut terdapat empat tangki penyimpanan gas. Pertamina akan memanfaatkan dua tangki masing masing berukuran 84 ribu meter kubik (m3) untuk menyimpan bahan baku LPG, satu unit untuk propan dan satu unit untuk butan.

"Dua tangki di utilisasi, tahap pertama dua tangki dulu‎," kata Surkani, di Lhokseumawe, Aceh Utara, Jumat (21/7/2017)

Untuk memproduksi LPG, akan dibangun fasilitas yang akan mencampur dua zat tersebut, berkapasitas 30 ribu m3 untuk tahap pertama. Surkani menuturkan, proyek ini milik Direktorat Pemasaran Pertamina, sedangkan cucu PT Pertamina Gas (Pertagas) tersebut ditugaskan sebagai operator. "Itu Pertamina trading, operatornya Perta Arun Gas," ucap Surkani.

Surkani mengungkapkan, ‎fasilitas produksi LPG tersebut akan beroperasi pada kuartal 1 2018. Dengan begitu akan memperkuat pasokan LPG di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.

‎"Dengan adanya ini, bisa memenuhi kebutuhan LPG Aceh dan Sumatera Utara," tutur Surkani.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya