Menhub: Jakarta - Yogyakarta via Darat Masih Normal

Kemacetan baru akan terjadi setelah pemudik melewati Kota Semarang. Namun, tidak ada kemacetan yang parah dan kendaraan masih bisa bergerak.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Jun 2017, 20:51 WIB
Kendaraan pemudik saat melintasi jalan tol Pejagan-Pemalang, Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/7/15). Pada H-1 Lebaran atau puncak arus mudik jalur tol Pejagan-Pemalang semakin dipadati kendaraan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta masih bersifat normal, yaitu ditempuh dengan waktu 12 jam menggunakan kendaraan darat.

"Saya dapat informasi dari teman-teman yang cek langsung, Jakarta sampai Yogyakarta itu (ditempuh) 12 jam. Artinya, cukup baik kalaupun lebih cuma satu jam," kata Menhub Budi di Posko Pantauan Mudik Kementerian Perhubungan Jakarta Pusat, Jumat (23/6/2017).

Budi mengatakan, kemacetan baru akan terjadi setelah pemudik melewati Kota Semarang. Namun, tidak ada kemacetan yang parah, kendaraan masih bisa bergerak.

"Apresiasi apa yang telah dilakukan oleh tim. Praktis, di beberapa jalan tidak ada yang stuck. Kalaupun ada perlambatan itu setelah di Semarang," jelas dia.

Menhub mengapresiasi Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang telah mengendalikan arus kemacetan di ruas Tol Cipali (Cikopo-Palimanan), karena Budi pada awalnya mengira, puncak kepadatan di Tol Cipali akan terjadi Kamis 22 Juni 2017 malam.

"Ternyata Cipali yang kita perhitungkan tadi malam, bisa terkendali dengan baik," ujar Budi.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya