Jelang Lebaran, Kebutuhan Daging di Jabodetabek Capai 165 Ton

Permintaan daging sapi di Jabodetabek jelang Idul Ftri diprediksi akan meningkat signifikan.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jun 2017, 09:30 WIB
Pedagang daging sapi di pasar daging tradisional Palmerah, Jakarta, Senin (4/7). H-2 Idul Fitri 1437 H, harga kebutuhan daging sapi meroket dari Rp 130.000 menjadi 150.000 per kilogram. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Permintaan daging sapi di Jabodetabek jelang Idul Fitri 1438 H diprediksi akan meningkat signifikan. Hal ini seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat untuk perayaan hari raya keagamaan tersebut.

Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, mengatakan, jelang Lebaran permintaan daging sapi di wilayah Jabodetabek naik menjadi 165 ton per hari. Angka ini setara dengan 700 ekor sapi.

"Kebutuhan daging sapi di Jakarta sangat tinggi. Masyarakat yang biasanya membeli daging 1 kilogram (kg) akan naik menjadi 4-5 kg. Ini untuk memenuhi kebutuhan selama Idul Fitri," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (19/6/2017).

‎Menurut dia, data dari Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, ketersediaan sapi lokal siap potong hingga Juni 2017 sebanyak 356.620 ekor atau setara 62.400 ton daging.

“Kami mengajak masyarakat membeli daging impor dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. Kualitas daging impor dan fresh sama, tidak ada bedanya," ucap dia.

Selain itu, langkah pemerintah menambah pasokan daging impor beku dinilai mampu mencegah lonjakan harga yang biasanya terjadi jelang Lebaran. Kenaikan harga terjadi jika tingginya permintaan tidak diimbangi dengan pasokan yang mencukupi.

“Pemerintah bertindak cepat dengan melibatkan kalangan dunia usaha, sehingga stabilitas harga dan pasokan daging terjaga. Potensi kenaikan harga harus ditekan,” ‎kata dia.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara (KIBIF), salah satu distributor daging di dalam negeri, Wiryo Subagyo menyambut positif langkah-langkah konkret pemerintah yang mendorong kalangan dunia usaha menjual daging sapi beku. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa hingga menjelang Idul Fitri 2017.

"Daging sapi merupakan komoditas pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya menjelang Idul Fitri. Konsumsi daging beku sangat efektif karena terjamin kualitasnya,” jelas dia.

Saat ini, ucap Wiryo, konsumsi daging beku meningkat signifikan hingga 35 persen sejak pemerintah menetapkan harga daging beku sebesar Rp 80 ribu per kg.

Menurut dia, dari data Kementerian Perdagangan menunjukkan kebutuhan daging nasional selama bulan puasa berkisar 47 ribu-50 ribu ton per bulan.

"Daging beku yang baru tiba segera didistribusikan ke pasaran untuk menjaga stok daging nasional dan harga tetap stabil,” tandas Wiryo.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya