Kemenkes Akan Adakan Forum Pangan Pertama di Asia Pasifik

Indonesia, dipimpin oleh Kementerian Kesehatan, akan menggelar Asia Pacific Food Forum.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2017, 15:30 WIB
Kemkes, EAT, CISDI Gelar Forum Pangan Pertama di Kawasan Asia Pasifik

Liputan6.com, Jakarta Indonesia, dipimpin Kementerian Kesehatan, akan menggelar Asia Pacific Food Forum. Ini adalah forum pangan pertama di kawasan Asia Pasifik yang bertujuan untuk merancang solusi bersama dalam mengatasi permasalahan pangan.

Acara ini akan digelar di Jakarta pada 30-31 Oktober 2017 dan mengundang lebih dari 500 peneliti, pelaku bisnis, akademisi dan organisasi masyarakat sipil. Dalam pelaksanaannya, Kementerian Kesehatan RI akan berkolaborasi dengan EAT, inisiatif global penyelenggara Stockholm Food Forum serta didukung oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) sebagai implementing partner.

Saat ini masyarakat global tengah menghadapi tantangan fundamental untuk ketersediaan makanan sehat secara berkelanjutan bagi 6 juta orang hingga 2050. Sebagai kawasan terpadat di dunia, Asia Pasifik tengah menghadapi tantangan dalam memerangi deforestasi, polusi udara, malanutrisi serta emisi gas rumah kaca yang terus meningkat.

Makanan tidak sehat dan sistem pangan global yang ada saat ini menyebabkan peningkatan penyakit tidak menular (non-communicable diseases/NCDs) dan dampak negatif terhadap lingkungan.

Menurut WHO, sekitar 1,7 juta kematian di dunia disebabkan kekurangan konsumsi buah dan sayuran.

Sebagai salah satu negara terbesar di kawasan Asia Pasifik, Indonesia memiliki potensi untuk berada di garis terdepan keberlanjutan sistem pangan.

Diah Sarminasih, Staf Khusus Menteri Kesehatan RI untuk Peningkatan Kerja Sama dan Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus Pendiri CISDI menjelaskan, “Forum pangan Asia Pasifik ini bertujuan untuk menjawab tantangan terkait dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan pangan, efek urbanisasi terhadap pola diet serta tantangan ganda malanutrisi di kawasan dengan jumlah populasi terbanyak.

Melalui Asia Pacific Food Forum, kata dia, pihaknya berharap banyak katalis bermunculan yang dapat memicu transformasi regional Asia Pasifik dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Penjelasan ini disampaikan pada pelaksanaan Stockholm Food Forum yang diselenggarakan di Stockholm, 12-13 Juni 2017, sesuai siaran pers yang diterima oleh tim Health-Liputan6.com.

Anindita Sitepu, Direktur Program CISDI, menekankan bahwa potensi Indonesia untuk memimpin transformasi sistem pangan berkelanjutan sangat besar. Salah satunya adalah keberadaan pemuda yang banyak memunculkan inovasi.

“Dukungan CISDI untuk penyelenggaraan Asia Pacific Food Forum tidak hanya sebagai implementing partner, tetapi kami juga melihat potensi pelibatan pemuda dalam diskursus ini. Gagasan dan pemikiran inovatif pemuda Indonesia akan turut berkontribusi menjawab tantangan yang ada. CISDI bermaksud memfasilitasi hal ini dengan menyelenggarakan Indonesian Youth Food Forum dan bersikap terbuka terhadap kesempatan berkolaborasi dengan organisasi dan komunitas dengan pemikiran serupa.”

Indonesian Youth Food Forum, yang akan diselenggarakan di Jakarta, 21 Oktober 2017, diharapkan mampu menjadi wadah bagi para akademisi muda, perwakilan organisasi kepemudaan, serta institusi nasional lainnya untuk mengambil bagian dan berkontribusi dalam transformasi sistem pangan global.

Hal ini dapat mengoptimalkan potensi Indonesia serta kawasan Asia Pasifik dalam mengubah kebijakan global serta sistem pangan menuju keberlanjutan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya