Bayi dan Anak Tak Disarankan Pakai Tabir Surya

Environmental Working Group (EWG), mengklaim produk tabir surya di pasaran berbahaya jika digunakan kepada kulit bayi dan anak.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 02 Jun 2017, 16:30 WIB
Perawatan untuk Kulit Anak yang Kering

Liputan6.com, Jakarta Semua tahu, untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari, penggunaan tabir surya atau sunscreen menjadi penting. Namun, apakah penggunaan tabir surya aman untuk kulit bayi dan anak?

Melansir Good Housekeeping, Jumat (2/6/2017) Environmental Working Group (EWG) melihat, tabir surya yang beredar di pasaran tidak bekerja dengan baik. Menurut EWG, kandungan SPF dan bahan kimia yang hadir di kebanyakan produk tidak disesuaikan dengan kebutuhan kulit bayi dan anak.

EWG menyebut dua bahan tabir surya paling umum yaitu oxybenzone dan retinyl palmitate diduga dapat menghambat hormon dan menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi dan anak.

Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut terkait efek dari kedua kandungan ini, tapi diketahui oxybenzone dengan dosis tinggi dapat mengganggu kesehatan khususnya pada endometriosis pada anak perempuan.

"Akibat dari penggunaan tabir surya membuat orang-orang ketergantungan," ujar Sonya Lunder, senior analis dari Environmental Working Group dan ilmuwan Sunscreens Guide 2017.

Dalam laporan Sunscreens Guide 2017, produk tabir surya dengan SPF 50+ dapat menimbulkan kemerahan akibat terbakar sinar matahari sampai dengan luka bakar. Sementara, para ahli dermatologi merekomendasikan pemakaian tabir surya dengan SPF 30.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya