Ekonomi Membaik Picu Penguatan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Mei 2017, 06:18 WIB
Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Robertus Yanuar Hardy mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.635 dan resistance 5.750.

Dia mengatakan, IHSG punya peluang menguat karena didukung oleh proyeksi ekonomi pemerintah yang lebih baik tahun ini.

"Pernyataan dari Menteri Keuangan yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 5,3 persen dari sebelumnya 5,1 persen diharapkan dapat membawa optimisme, di mana apabila berbalik menguat, maka resistance terdekat indeks dapat ditemui pada 5.750," kata dia, Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Pada perdagangan saham kemarin IHSG ditutup melemah ke level 5.693. Yanuar mengatakan, IHSG melemah karena minim sentimen.

"Sentimen di pasar yang masih relatif minim, terutama dari global dan regional, di mana sejumlah pasar utama seperti Amerika Serikat (AS), Hongkong, dan Tiongkok ditutup untuk merayakan hari libur nasional masing-masing," ungkapnya.

Dia mengatakan, beberapa saham yang patut dicermati antara lain PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

"Cermati beberapa saham di sektor konsumer terutama ROTI, terkait rencana aksi korporasi berupa rights issue. Serta MYOR dan ICBP, di mana penurunan harga saham yang terjadi pada beberapa hari belakangan dapat dijadikan kesempatan bagi investor untuk memulai akumulasi karena sektor ini berpotensi diuntungkan oleh momen menjelang Hari Raya Idul Fitri," jelas dia.

Kemudian, dia juga meminta pelaku pasar mencermati PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN)."Terkait penetapan harga acuan daging ayam dan telur, investor juga dapat mencermati JPFA dan CPIN," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya