Digempur Modernisasi, Penjualan Piringan Hitam Masih Diburu Kolektor

Piringan hitam atau vinyl di Pasar Barang Bekas Jalan Surabaya, Jakarta, Selasa (30/5). Piringan hitam klasik yang dijual berkisar Rp25ribu

oleh Johan Fatzry diperbarui 30 Mei 2017, 19:30 WIB
Piringan Hitam Klasik
Piringan hitam atau vinyl di Pasar Barang Bekas Jalan Surabaya, Jakarta, Selasa (30/5). Piringan hitam klasik yang dijual berkisar Rp25ribu
Piringan hitam atau vinyl di Pasar Barang Bekas Jalan Surabaya, Jakarta, Selasa (30/5). Piringan hitam klasik yang dijual berkisar Rp25ribu - Rp400ribu masih menjadi daya tarik bagi sejumlah penikmat musik di Tanah Air. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Iyan (56) merapikan piringan hitam dagangannya, Jakarta, Selasa (30/5). Piringan hitam masih menjadi daya tarik bagi penikmat musik di Tanah Air, meskipun keberadaannya harus bersaing dengan produk musik modern lainnya. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Iyan (56) merapikan piringan hitam dagangannya, Jakarta, Selasa (30/5). Piringan hitam klasik yang dijual berkisar Rp25ribu - Rp400ribu tersebut masih menjadi daya tarik bagi sejumlah penikmat musik di Tanah Air. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Piringan hitam atau vinyl di Pasar Barang Bekas Jalan Surabaya, Jakarta, Selasa (30/5). Piringan hitam klasik yang dijual berkisar Rp25ribu - Rp400ribu masih menjadi daya tarik bagi sejumlah penikmat musik di Tanah Air. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Iyan (56) mengecek piringan hitam atau vinyl dagangannya di Pasar Barang Bekas Jalan Surabaya, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya