BPJSTK Akan Bangun 25 Ribu Rumah Pekerja di Tangerang

Wilayah Tangerang dipilih sebagai lokasi membangun rumah pekerja karena berdekatan dengan kawasan industri.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 30 Mei 2017, 14:47 WIB
Sistem tersebut dilaksanakan bertujuan supaya progres pembangunan perumahan di seluruh provinsi di Indonesia dapat diketahui secara cepat

Liputan6.com, Jakarta PT BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) berencana membangun 25 ribu unit rumah pekerja di Bugel, Tangerang. Rumah tersebut dibangun pada lahan seluas 20 hektare (ha) dengan tipe rumah susun sederhana milik (rusunami).

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, hunian vertikal ini akan dibangun PT Sinergi Investasi Properti (SIP). Ini merupakan perusahaan patungan bersama PT PP Tbk. Sebanyak 80 persen penyertaan modal SIP berasal dari BPJS Ketenagakerjaan.

"Kita kerjasama dengan PT PP Tbk, membentuk sebuah anak usaha, dan kita melakukan investasi langsung atau penyertaan langsung ke PT SIP yang akan menjadi ujung tombak kita membangun properti BPJS  Ketenagakerjaan," kata dia usai meresmikan pembangunan Social Security (SS) Tower di Kuningan, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Rumah pekerja di Tangerang ini merupakan bagian proyek yang digarap BPJS Ketenagakerjaan melalui SIP. Selain proyek SS Tower dan bangunan komersial lainnya.

Dia mengaku, wilayah Tangerang dipilih sebagai lokasi membangun rumah pekerja karena berdekatan dengan kawasan industri.

"BPJS Ketenagakerjaan punya lahan investasi di beberapa daerah, salah satunya di Tangerang di Bugel, kurang lebih 20 ha. Saat ini kita lagi lakukan kajian evaluasi, kemungkinan, rencananya, wacananya kita akan membangun rumah pekerja di tanah tersebut karena lokasinya berdekatan dengan kawasan industri. Kita akan bangun kurang lebih 25 ribu unit di sana," jelas dia.

Namun Agus mengaku belum bisa menyebutkan harga rumah pekerja ini. Pastinya, rumah ini bakal ditawarkan dengan skema KPR BPJS Ketenagakerjaan.

"Kita belum bisa hitung, tapi sesuai skema KPR kita Rp 500 juta supaya pembiayaannya bisa sama, uang muka 5 persen," tandas dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya