MU Juara Liga Europa, Kapten Ajax Nyinyir

Menurut Klaassen, MU hanya menunggu dan melepaskan umpan panjang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2017, 18:05 WIB
MU merayakan sukses mereka jadi juara Liga Europa usai di final mengalahkan Ajax Amsterdam 2-0, Rabu (24/5/2017). (AP Photo)

Liputan6.com, Solna - Kubu Ajax Amsterdam sepertinya belum bisa menerima kalah dari Manchester United (MU) di final Liga Europa, Rabu (24/5/2017). Pasalnya, mereka mengklaim bermain lebih baik daripada lawan mereka itu.

Kapten Ajax, Davy Klaassen, bahkan terang-terangan menyindir permainan MU di laga itu. Merut Klaassen, MU telah menerapkan strategi sepak bola negatif, bertahan total. 

MU mengukuhkan diri sebagai juara dengan membungkam Ajax dua gol tanpa balas. Paul Pogba membuka keunggulan MU setelah bola hasil tendangannya mengenai Davinson Sanchez, dan mengecoh kiper pada menit ke-18.

Unggul satu gol, Setan Merah mengambil inisiatif bertahan dan melancarkan umpan panjang. Strategi itu pun membuat MU berhasil menggandakan keunggulan. Bola hasil sepakan Henrikh Mkhitaryan dari dalam kotak penalti pada menit ke-48 melesat masuk ke dalam gawang. 

"Kami tidak cukup bagus. Sangat sulit melawan tim seperti itu. Mereka hanya menunggu dan melepaskan umpan panjang. Mereka mencetak dua gol keberuntungan," ujar Klaassen.

Dia menambahkan, "Kami tidak memulai laga dengan baik. Kami unggul penguasaan bola sekitar 20 menit. MU hanya menunggu, kedua gol mereka adalah keberuntungan."

2 dari 3 halaman

Kritik Pelatih Ajax

Pelatih Ajax, Peter Bosz, tampak kecewa melintasi trofi Liga Europa.(AP Photo/Michael Sohn)

Pernyataan senada keluar dari mulut pelatih Ajax Amsterdam, Peter Bosz. Menurut dia, Ajax seharusnya mampu mengalahkan Manchester United.

"Kami tidak cukup baik dalam semua sektor. Kami tidak menampilkan permainan yang sesungguhnya. Mereka lebih berpengalaman dan kuat secara fisik," ujar Bosz.

Bosz menyebut, kelengahan pasukannya yang menyebabkan gol MU membuat tim asuhannya mati kutu. Apalagi, MU terus main bertahan.

"Anda tahu itu akan sulit setelah mengalami ketidakberuntungan dengan kebobolan seperti itu. Kami tidak beruntung saat kemasukan gol cepat karena membuat United lebih menunggu dan lebih sulit lagi ketika mereka mencetak gol kedua," katanya.

3 dari 3 halaman

Tutup Ruang Gerak

Gelandang Ajax Amsterdam, Hakim Ziyech, melesatkan tendangan ke gawang Manchester United pada final Liga Europa yang berlangsung di Friends Arena, Stockholm, Rabu (24/05/2017). Manchester United menang 2-0. (EPA/Georgi Licovski)

Menurut Bosz, para pemain MU seperti menutup semua ruang gerak pasukannya. Tak heran, Klaassen dan kawan-kawan pun kesulitan mengembangkan permainan.

"Semua pemain mereka bertahan dan sulit untuk menciptakan ruang. Kedua tim tidak menciptakan peluang," tutur Bosz, lagi.

Dia menambahkan, "MU tidak tampak mengungguli kami dan menciptakan peluang demi peluang. Kami tidak semestinya kalah dari United." (Artikel asli ditulis Yosua Eka Putra/diedit Rizki Hidayat/Bola.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya