Mau Ikut Lomba Mobil Listrik International, Mahasiswa Butuh Dana

Tim Uli Albab UII, rencananya akan mengikuti kompetisi Formula SAE tingkat International di Italia, Jepang dan Australia.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 08 Mei 2017, 17:10 WIB
Mobil listrik Kaliurang UNISI Generasi ke-2 bersama tim Uli Albab UII Siap Lomba Mobil Balap Listrik. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 memang telah berakhir. Namun siapa sangka, dari sejumlah mobil yang ikut pameran otomotif tersebut terdapat mobil buah karya mahasiswa siap mengharumkan nama bangsa.

Ya, mereka adalah perwakilan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang tergabung dalam tim Ulil Albab UII.

Tak hanya itu, mobil ini yang dinamakan Kaliurang UNISI ini rupanya tergolong canggih karena didorong oleh tenaga listrik dan terintegrasi dengan Android.

Menurut Fandi Pasaribu Ketua Tim Uli Albab UII, timnya akan mengikuti kompetisi Formula SAE tingkat International yang digelar di tiga negara, yaitu Italia, Jepang dan Australia.

“Oleh karena itu, kami butuh biaya yang besar, mencapai Rp 5 miliar. Dengan rincaian Rp 1,5 miliar untuk produksi mobil, dan Rp 3,5 miliar untuk akomodasi,” ungkap Fandi.

Adapun kata Fandy, saat ini yang paling dibutuhkan biaya sebesar Rp 1,5 miliar. Sejumlah komponen untuk membuat mobil pun rupanya tak sembarangan. Selain itu, barang yang dicari masih tergolong jarang di Indonesia. Karena itu harus di impor dari luar negeri.

Untuk pembuatan mobil yang akan dibuat lomba di Italia, Jepang dan Autralia, saat ini statusnya sudah masuk tahap desain 3D.

Fandi begitu yakin mobil buatan mereka tak kalah hebat dengan mahasiswa dari negara-nagara maju. Pasalnya, Kaliurang UNISI generasi kedua rancangan timnya, sempat menyabet juara pertama di kategori best technology, saat diadakan lomba tingkat nasional pada 2015 lalu.

Menurut Fandi saat ini biaya patungan swadaya dari kampus baru mencapai Rp 200 jutaan. Jadi sangat jauh untuk biaya ongkos pembuatan mobil listrik.

Pada kompetisi Mobil Listrik Indonesia 2016, riset dan perakitan mobil didukung penuh oleh rektorat UII dan dekanat UII dari segi pendanaan. Sedangkan untuk biaya akomodasi didukung Patrajasa (BUMN).

“Saya harap mendapatkan dukungan dari bapak Presiden Joko Widodo. Semoga pemerintah bisa mendukung,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya