Warga Puncak Gelar Doa Bersama di Lokasi Kecelakaan Bus Maut

Usai melakukan doa bersama dan tabur bunga, masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Puncak menyampaikan sejumlah orasi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Apr 2017, 20:40 WIB
Sekitar 100 warga yang bermukim di kawasan Puncak menggelar aksi peringatan 7 hari kecelakaan bus maut di Tanjakan Selarong, Puncak, Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 100 warga yang bermukim di kawasan Puncak menggelar aksi peringatan 7 hari kecelakaan bus maut di Tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu (29/4/2017).

Selain berorasi menyampaikan aspirasi, massa yang juga dihadiri keluarga korban kecelakaan menggelar doa bersama dan tabur bunga untuk mendoakan arwah para korban kecelakaan.

"Aksi ini sebagai solidaritas juga bentuk keprihatinan kami karena jalur Puncak masih rawan kecelakaan," ujar Koordinator Aksi Muhamad Muhsin dilokasi kejadian.

Usai melakukan doa bersama dan tabur bunga, masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Puncak menyampaikan sejumlah orasi.

Ada 18 tuntutan masyarakat dari Forum Masyarakat Puncak, di antaranya meminta pemerintah daerah khususnya kepolisian rutin merazia kendaraan jenis bus dan truk yang hendak menuju arah Puncak.

"Bus pemerintah, TNI, POLRI yang sudah tidak layak jangan dipaksakan beroperasi," kata Muhsin.

Tak hanya itu, lanjut Muhsin, dibuatkan minimal tiga rest area khusus di kawasan Puncak, yang bisa menampung bus dan sekali gus tempat pengecekan kondisi mesin.

"Dan Dishub wajib siaga 24 jam di setiap rest area dan gerbang masuk Puncak. Termasuk mengkaji ulang peberlakuan satu arah," terang dia.

Usai doa bersama dan berorasi warga membubarkan diri dengan tertib.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya