Liputan6.com, Solo: Hingga hari ketiga, rumah tersangka kasus pembunuhan berantai di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, ramai dikunjungi warga, Selasa (24/8). Warga setempat menuturkan, mereka tidak tahu tersangka, Yulianto, berprofesi sebagai dukun.
"Dia sangat tertutup dan kurang bersosialisasi," tutur seorang warga.
Lokasi yang menarik perhatian warga adalah halaman belakang dekat kandang sapi. Senin (23/8) kemarin, polisi menemukan kerangka manusia. Korban lain, yaitu anggota Kopassus Kopda Santosa, jasadnya ditemukan di ruang samping rumah tersebut.
Warga mengenal Yulianto sebagai peternak sapi dan kambing. Sesekali, kata warga, tersangka menjadi tukang becak. "Kami baru dia menjadi dukun, justru setelah peristiwa ini terungkap," kata seorang warga.
Diduga, jumlah korban yang dibunuh dan dikuburkan di sekitar rumah Yulianto sekitar tujuh orang.(APY/SHA)
"Dia sangat tertutup dan kurang bersosialisasi," tutur seorang warga.
Lokasi yang menarik perhatian warga adalah halaman belakang dekat kandang sapi. Senin (23/8) kemarin, polisi menemukan kerangka manusia. Korban lain, yaitu anggota Kopassus Kopda Santosa, jasadnya ditemukan di ruang samping rumah tersebut.
Warga mengenal Yulianto sebagai peternak sapi dan kambing. Sesekali, kata warga, tersangka menjadi tukang becak. "Kami baru dia menjadi dukun, justru setelah peristiwa ini terungkap," kata seorang warga.
Diduga, jumlah korban yang dibunuh dan dikuburkan di sekitar rumah Yulianto sekitar tujuh orang.(APY/SHA)
