Plt Gubernur DKI: Kemacetan Proyek MRT dan LRT Hanya Sementara

nantinya akan terdapat kenaikan 10-15 persen perpindahan transportasi ke MRT ataupun LRT pada masyarakat Jakarta.

oleh Ika Defianti diperbarui 07 Apr 2017, 03:15 WIB
Seorang pekerja melintas di dalam terowongan mass rapid transit (MRT) yang masih dalam tahap penyelesaian di Jakarta (6/4). PT. MRT Jakarta mencatat progres pengerjaan telah mencapai 68,98 - 70 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan kemacetan akibat proyek Masa Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT) hanya untuk sementara waktu. Pembangunan moda transportasi tersebut merupakan salah satu solusi akan kemacetan di Jakarta.

"Harap dimaklumi saja karena masa konstruksi. Karena nantinya akan mendorong pemerintah menggunakan kereta," kata Sumarsono di Jakarta Barat, Kamis (6/4/2017).

Pria yang biasa disapa Soni ini menegaskan, pembangunan MRT dan LRT akan meningkatkan fasilitas transportasi, karena dapat menjadi bagian terintegrasi dari upaya peningkatan penanggulangan kemacetan.

"Sehingga saya sangat optimis, artinya karena memang itu yang dibutuhkan oleh masyarakat. Saya saja kalau ada jalur lebih baik, enggak usah pakai mobil, naik kendaraan yang lebih memungkinkan saja," papar dia.

Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri ini mengklaim, nantinya akan terdapat kenaikan 10-15 persen perpindahan transportasi ke MRT ataupun LRT pada masyarakat Jakarta.

"Nanti pasti mulai bergeser, apalagi posisinya ditambah LRT antar moda berjalan baik. Apalagi Transjakarta sudah lakukan komunikasi dengan KWK ataupun kendaraan lainnya, sehingga kendaraan akan berkurang 10 persen," tegas Sumarsono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya