Liputan6.com, Jakarta: Disparitas harga tabung elpiji tiga kilogram dan 12 kg diduga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pengoplosan tabung gas. Imbas maraknya pengoplosan ini ledakan tabung gas terus terjadi dari hari ke hari di hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Disparitas ini faktor pendorong yang merangsang pengoplos. Ada selisih harga cukup menggiurkan," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Selasa (10/8). Jika harga elpiji 3 kg dinaikkan, maka harus ada kompensasi bagi masyarakat menengah ke bawah.
Dari data yang dihimpun, selama tiga tahun pelaksanaan program konversi minyak ke gas, ada 217 kecelakaan akibat kebocoran elpiji. Sebanyak 106 di antaranya terjadi dalam delapan bulan di 2010. Kecelakaan elpiji akibat kebocoran telah menghilangkan 26 nyawa dan 225 lainnya luka-luka.(JUM)
"Disparitas ini faktor pendorong yang merangsang pengoplos. Ada selisih harga cukup menggiurkan," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Selasa (10/8). Jika harga elpiji 3 kg dinaikkan, maka harus ada kompensasi bagi masyarakat menengah ke bawah.
Dari data yang dihimpun, selama tiga tahun pelaksanaan program konversi minyak ke gas, ada 217 kecelakaan akibat kebocoran elpiji. Sebanyak 106 di antaranya terjadi dalam delapan bulan di 2010. Kecelakaan elpiji akibat kebocoran telah menghilangkan 26 nyawa dan 225 lainnya luka-luka.(JUM)
