Mengapa Luka pada Pengidap Diabetes Sulit Sembuh?

Ketika penderita diabetes terluka, lukanya sulit sembuh.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Mar 2017, 18:46 WIB
Luka pada penderita sulit sembuh, kenapa?

Liputan6.com, Jakarta Luka pada penderita diabetes bisa sulit disembuhkan. Hal ini karena luka diabetes berkaitan dengan kondisi yang terjadi pada sel saraf.

Konsultan Neurologis Departemen Neurologi FKUI/RSCM, dr Manfaluthy Hakim mengatakan, sel saraf pada penderita diabetes bisa mengalami kerusakan.

"Gejala awal seseorang alami kerusakan sel saraf berupa kesemutan dan berujung pada baal (mati rasa). Mati rasa termasuk kondisi yang sudah parah. Saat penderita diabetes terluka, mereka mungkin tidak menyadari kalau kaki terluka dan berdarah. Hal ini karena sel sarafnya mati rasa," ungkap dr Manfaluthy pada acara Bergerak Bersama #LawanNeuropati di Hotel Borobudur, Jakarta, ditulis Jumat (24/3/2017).

Sel saraf yang sudah mati menyebabkan penderita diabetes tidak merasakan apapun pada kakinya. Bahkan ketika dipegang saja tidak terasa.

"Begitu kakinya tertusuk benda tajam, ia tidak sadar dan tidak merasakan sakit. Kondisi seperti ini memang terjadi pada kebanyakan kasus penderita diabetes. Saking tidak terasa sakit ketika terluka ya mereka tetap jalan saja," lanjut dr Manfaluthy.

Penderita diabetes baru menyadari kakinya terluka saat ditegur orang lain. Luka yang terlambat disadari dan diobati mengakibatkan luka tersebut sulit sembuh.

Pada kondisi yang kronis, luka menjadi tidak bisa disembuhkan.

"Gula darah tinggi merupakan media yang baik bagi kuman. Maka, ketika penderita diabetes terluka, lukanya semakin sulit disembuhkan, tutupnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya