Djan Faridz Resmi Pecat Lulung sebagai Kader PPP

Djan Faridz mengatakan, pihaknya tidak menutup pintu jika nantinya Lulung berkeinginan kembali mecalonkan diri menjadi kader PPP.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Mar 2017, 19:49 WIB
Abraham Lunggana atau Lulung

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PPP Djan Faridz secara resmi memecat Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung.

Pemecatan tersebut terkait langkah politik Lulung yang mendukung Anies-Sandi. Padahal, PPP kubu Djan Faridz telah mendukung Ahok-Djarot dari putaran pertama hingga kedua Pilkada DKI 2017.

"Kami pecat (Lulung), tegas itu," kata Djan saat jumpa pers di Kantor DPP PPP, Jalan Diponergoro, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).

Ia memastikan, tali persahabatannya dengan Lulung tidak akan pernah putus, usai pemecatan sebagai kader PPP. "Silaturahmi kami tidak pernah putus, Lulung itu sahabat saya. Saya sudah kenal beliau puluhan tahun," ungkap Djan.

Ia mengatakan, pihaknya tidak menutup pintu jika nantinya Lulung berkeinginan kembali mecalonkan diri menjadi kader PPP. "Ya boleh saja (merapat lagi), bikin saja lamaran baru. Tapi kalau sekarang statusnya sudah dipecat," ujar dia.

Sebagai informasi, Lulung diketahui mendukung pasangan Anies-Sandi dan mendeklarasikannya secara resmi. Hal itu berbeda dengan kebijakan partai yang setia dengan pasangan Ahok-Djarot sejak putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.

Lulung Minta Dipecat

Lulung mengaku sudah mendengar kabar pemecatan dirinya oleh Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz. Meski begitu, Lulung mengaku belum dipecat oleh Djan Faridz.

"Belum, belum pecat, kita nunggu saja (malam nanti)," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI, Senin (13/3/2017).

Lulung mengaku tidak kaget akan dipecat, sebab dia mengaku sudah lama meminta dipecat.

"Saya sudah lama minta dipecat oleh (kubu) Romi, udah lama minta dipecat sama Djan Farid. Djan Faridz bilang 'udah jangan deh nanti aja. Nanti nunggu saya ke yang lain'," kata Lulung.

Lulung mengaku minta dipecat lantaran tidak dapat mengikuti keputusan PPP kubu Djan mendukung Ahok.

"Tahu kan saya tidak bisa mengikuti keputusan partai dan saya bilang saya menghormati keputusan partai itu. Kalau saya tidak menjalankan keputusan partai karena saya membela umat di Jakarta. Karena ada umat suaranya hampir satu juta memilih PPP," ucap Lulung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya