Mogok Sopir Angkot di Tangerang Diwarnai Pengadangan Ojek Online

Usaha driver ojek online itu sia-sia, para sopir angkot yang menggelar aksi mogok itu terus mengintimidasi.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 08 Mar 2017, 13:14 WIB
Aksi Mogok Angkot (Liputan6.com/Pramita Tristiwati)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi mogok ribuan sopir angkutan umum atau angkot di Kota Tangerang diwarnai pengadangan pengemudi ojek atau taksi online. Pengemudi ojek online yang kebetulan melintas di tengah aksi mogok di Puspem Kota Tangerang, langsung diadang massa.

Peristiwa tersebut berlangsung di Jalan Satria Sudirman, Tangerang. Para sopir ramai-ramai menghentikan ojek online yang melintas. Mereka bahkan mengintimidasi pengemudi ojek online dengan kata-kata kasar.

Penumpang ojek online tersebut dipaksa turun, sementara sang pengemudi terlihat ketakutan dan beberapa kali minta massa agar tenang.

"Sabar bang, sabar. Saya cuma cari nafkah," tutur pengemudi ojek online itu, Tangerang, Banten, Rabu (8/3/2017).

Usaha pengemudi ojek online tersebut sia-sia, massa terus mengintimidasi. Helm pengemudi ojek online itu dirampas dan dibanting ke aspal hingga hancur. Beberapa peserta aksi lainnya berusaha meredakan ketegangan dengan melerai.

Polisi yang bersiaga juga segera berusaha melerai aksi tersebut. Polisi mengimbau agar para sopir angkot yang mogok, tidak melakukan kekerasan saat menyampaikan aspirasinya itu.

"Jangan terprovokasi... jangan terprovokasi," teriak seorang peserta aksi mogok.

Selang 30 menit kemudian, pengemudi ojek online tersebut akhirnya bisa pergi dari lokasi aksi mogok tersebut dengan selamat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya