Wejangan dari Kitab Sutasoma untuk Raja Salman di Pertemuan Tokoh

Perwakilan Walubi Suhadi Sanjaya mengatakan, sangat bersyukur melihat Raja Salman masih dikaruniai kssehatan di usia yang sudah tak muda.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Mar 2017, 02:11 WIB
Raja Salman

Liputan6.com, Jakarta - Raja Salman bin Abdulaziz al Saud berkesempatan berdialog dengan tokoh lintas agama. Pertemuan Raja Arab Saudi dengan para tokoh lintas agama ini dipandu Presiden Joko Widodo.

Sedikitnya ada 28 tokoh lintas agama yang hadir. Setiap perwakilan agama diberi kesempatan menyampaikan pesan pada Raja Salman.

Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo mengatakan, pertemuan ini merupakan simbol kesatuan Indonesia. Tokoh Katolik ini bahkan teringat perjuangan kemerdekaan bangsa saat bersatunya semua lapisan masyarakat.

"Peristiwa ini mengingatkan saya kepada beberapa tonggak sejarah bangsa Indonesia ini, mulai dari kebangkitan nasional tahun 1908, disusul dengan Sumpah Pemuda tahun 1928, dan proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Suharyo di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Perwakilan Walubi Suhadi Sanjaya mengatakan, sangat bersyukur melihat Raja Salman masih dikaruniai kssehatan di usia yang sudah tak muda lagi. Tokoh Budha itu berharap peran Raja Salman dalam perdamaian dunia lebih ditingkatkan.

"Tentu harapan kami kepada Sri Baginda dengan segala kebijakan dan kewibawaannya bisa menciptakan perdamaian di dunia dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia. Semoga Sri Baginda selalu dibekali dengan kesehatan dan panjang umur," kata Suhadi.

Tokoh Konghucu Uung Sendan sangat bersyukur momen pertemuan ini bisa terjadi. Dia ingin, pertemuan semacam ini bukan yang terakhir kali dilakukan.

"Inisiatif pertemuan semacam ini dari Yang Mulia, dengan dukungan dari pemerintah Indonesia, sungguh menyentuh hati kami semua. Semoga ini bisa menyebar dan menginspirasi semua orang. Sehingga bukan saja hubungan Arab Saudi-Indonesia menjadi semakin erat, tetapi juga hubungan antaragama menjadi lebih erat pula," imbuh Uung.

Perwakilan Hindu Wisnu Bata Tenaya mempersembahkan sesanti atau wejangan dari Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular kepada Raja Salman. Yang menarik, kalimat 'Bhinneka Tunggal Ika' sudah tertulis dalam buku itu.

"Sebenarnya dasar satu kesatuan yang ingin dicapai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keharmonisan seperti ini yang ingin kita terus terapkan untuk berbangsa yang lebih baik, menuju dunia damai, sejahtera dan bahagia. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dan jalan yang terbaik untuk membangun kerja sama antar kedua negara," tutur Wisnu.

Harapan besar juga diungkapkan tokoh Protestan Hanriette. Dia ingin kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi bisa menciptakan peradaban yang baik bagi dunia.

"Peran Yang Mulia sangat penting dalam bersama-sama dengan pemimpin negara-negara menciptakan peradaban dunia yang ditandai dengan persaudaraan, sikap saling menghargai, sekalipun kita bangsa-bangsa di dunia ini berasal dari pelbagai latar belakang sosial, suku, bahasa, dan budaya. Semoga kerja sama di antara Arab Saudi dan Indonesia semakin erat," ujar dia.

Terakhir tokoh Islam Azyumardi Azra, menyambut baik ajakan Raja Salman untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme. Hal tersebut tentunya dapat tercapai dengan dukungan stabilitas ekonomi dan politik Indonesia.

"Indonesia beruntung bisa memiliki stabilitas ekonomi dan politik sehingga dengan demikian bisa memajukan kehidupan bangsa dan negara. Karena itulah Indonesia bersama dengan Arab Saudi menyambut baik imbauan dari Raja Salman agar kerja sama di antara kedua negara ini dalam menghadapi radikalisme dan terorisme senantiasa diperkuat," ucap dia.

Turut hadir dalam pertemuan dengan Raja Salman, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya