Pilkada Banten Siaga I, Polisi Kerahkan Personel Tambahan

Berdasarkan data masuk 98.44%, Wahidin-Andika meraih 50,90 persen dan Rano-Embay 49,10 persen.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Feb 2017, 17:04 WIB
Ketua KPU Juri Ardiantoro menunjukkan surat suara pilkada wilayah Banten di percetakan PT Dian Rakyat, Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (22/1). Sebanyak 7,9 juta kertas suara mulai dicetak dengan proses cetak selama empat hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil real count KPU berdasarkan entry data model C1 yang ditayangkan di portal pilkada2017.kpu.go.id untuk Pilkada Banten 2017, selisih suara antara pasangan no urut 1 Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan nomor urut 2 Rano-Embay terpaut tipis. Berdasarkan data masuk 98.44%, Wahidin-Andika meraih 50,90 persen dan Rano-Embay 49,10 persen.

Namun, sejumlah masalah menghantui. KPUD Banten, akan melakukan pemungutan suara ulang di 15 TPS di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Pemungutan suara ulang itu berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu.

Hal ini dilakukan lantaran sebanyak 15 kotak suara yang berisi surat suara di Kelurahan Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, yang telah dicoblos dibuka tanpa izin oleh orang tak bertanggung jawab dan dimasukkan ke dalam plastik tanpa disaksikan siapa pun.

Wakapolri Komjen Syafruddin pun membenarkan kondisi di Banten saat ini berstatus siaga I. Hal itu didasari hasil pilkada yang tipis.

"Ya gitu, kan (hasilnya) fifty-fifty (50-50)," ucap Syafruddin di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Dia pun tak menepis akan ada pasukan tambahan membantu pengamanan di Banten. Total ada empat kompi aparat yang dikerahkan.

"Oh iya dari Polda Metro. Itu kan wilayahnya Polda Banten, terus di-back up Polda Metro. Karena sebagian wilayah Polda Banten itu, tanggung jawabnya itu Polda Metro. Seperti Tangerang Kota. Kalau tidak salah empat kompi ya," tutur Syafruddin.

Meski demikian, untuk situasi Banten, sejauh ini menurutnya masih aman dan tidak ada konflik horizontal.

"Aman ya aman. Ini kan hanya antisipasi saja," ujar Syafruddin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya