Presiden Jokowi Restui Menteri PPN Ikut Bursa Pimpinan IFAD

Seskab Pramono Anung menuturkan, ada sekitar 80 negara yang beri dukungan Menteri PPN Bambang Brodjonegoro ikut pemilihan presiden IFAD.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Feb 2017, 21:40 WIB
Sekteraris Kabinet Pramono Anung saat melakukan wawancara khusus dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (9/6). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi dukungan atas niat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mencalonkan diri sebagai Presiden The International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Seskab Pramono Anung menuturkan, pertimbangan Presiden Jokowi mendukung pencalonan Bambang, yang pertama lantaran kemampuan beliau di dunia internasional. Kedua, dukungan dari dunia internasional kepada Bambang, dan ia sendiri bersedia untuk menjadi presiden IFAD.

"Jadi itulah yang kemudian membuat diputuskan pak Bambang menjadi calon presiden IFAD dari Indonesia. Bahkan dalam pertemuan perdana menteri Jepang Shinzo Abe ini sudah disampaikan juga. Jadi pak Bambang resmi jadi calon dari Republik Indonesia, dan alhamdullilah mendapatkan dukungan yang cukup besar di dunia internasional pada saat ini," ujar Pramono, seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (3/2/2017).

Bukan hanya merestui, menurut Pramono, Presiden juga sudah membuat surat kepada negara-negara anggota untuk memberikan dukungan kepada Kepala Bappenas.

Dari perkembangan yang ada, lanjut Pramono, banyak negara yang akhirnya akan memberikan dukungan kepada Bambang untuk menjadi presiden IFAD.

"Kurang lebih, yang sudah memberikan dukungan kepada Bambang ada 80 (negara) lebih. Tapi dibutuhkan suara kurang lebih 100-an," kata dia.

Pemilihan presiden IFAD itu sendiri akan dilaksanakan pada Februari ini. Akan tetapi, ia enggan berandai-andai terhadap peluang Bambang.

"Jadi kita lihat hasilnya, kita tidak mau berandai-andai. Kalau nanti sudah terpilih tentunya akan ada keputusan dari Presiden. Keputusannya apa, beliau yang tahu," ujar Pramono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya