Warga Kepulauan Seribu: Sejak Ahok Cuti Semua Acak-Acakan

Ahok cuti kampanye sejak 28 Oktober 2017 hingga akhir masa kampanye. Saat ini tugas-tugasnya dijalankan oleh Pelt Gubernur Sumarsono.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Jan 2017, 12:34 WIB
Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Saat blusukan di Pulau Kelapa, Kepulau Seribu, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat banyak keluhan dari warga. Para warga mengeluh lantaran banyaknya program Pemprov DKI Jakarta yang berubah.

Desi, 35, Warga RT 02 RW 03 Pulau Kelapa, mengatakan, semenjak Ahok kampanye, program seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) berantakan. Kemudian, ada pula pengurangan Petugas Pemeliharaan Sarana Umum (PPSU).

"KJP sekarang pilih-pilih kalau gaji di atas Rp 5 juta enggak dapat. Honor juga enggak dapat KJP, padahal gajinya cuma Rp 500 ribu sebulan. Sebelumnya dapat terus semenjak tahun 2017 ini enggak dapat. Katanya ada aturan," kata Desi di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Senin (30/1/2017).

Desi juga mengeluhkan kecilnya gaji‎ guru hononer yang hanya mendapatkan Rp 500 ribu. Sementara soal PPSU, Desi juga mengadu adanya pengurangan tenaga kerja PPSU, dari semula 17 menjadi 2 orang.

Karena pengurangan itu, kata Desi, pantai yang semula bersih mulai menumpuk sampah.

"Semenjak Pak Ahok cuti ini semua terjadi, acak-acakan. Pengurangan PPSU Laut, KJP acak-acakan, enggak ngerti aku ini. Ini siapa di balik semua ini?" tutur Desi.

Ahok cuti untuk berkampanye sejak 28 Oktober 2017 hingga akhir masa kampanye. Saat ini tugas-tugasnya dijalankan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya