Setelah 19 Tahun, Pegulat Asal Jepang Kembali Menjuarai Sumo

Nyaris 19 tahun tidak ada pegulat kelahiran Jepang yang bertengger di posisi puncak sumo.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 25 Jan 2017, 13:00 WIB
Ilustrasi sumo (AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Dunia mengenal sumo sebagai gulat tradisional Jepang. Ironisnya, hampir selama dua dekade terakhir, pesumo asal Negeri Sakura itu tidak pernah memenangkan pertandingan.

Namun kabar baik datang pada awal tahun 2017. Nama Kisenosato (30) berhasil bertengger pada posisi puncak Yokozuna--gelar yang diberikan kepada pesumo profesional yang telah mencapai peringkat teratas--setelah ia memenangkan turnamen pertama tahun ini.

Kisenosato merupakan pegulat kelahiran Jepang pertama yang menduduki posisi tersebut sejak Wakanohana pada tahun 1998. Sementara itu lima pesumo asal Mongolia dan Samoa Amerika mengekor di belakangnya.

Seperti dikutip dari BBC, Rabu, (25/1/2017), pegulat asing belakangan mendominasi dunia sumo menyusul kurangnya pesumo lokal. Kisenosato, yang berasal dari Ibaraki, di utara Tokyo telah menjadi ozeki--setingkat di bawah peringkat Yokozuna--sejak tahun 2012.

"Saya rasa ini semua berkat dukungan yang saya dapatkan sehingga memungkinkan saya melangkah sampai sejauh ini. Pada akhirnya, saya sangat bergantung dengan itu," ujar Kisenosato.

Kisenosato adalah seorang pitcher di klub baseball sekolah sebelum akhirnya ia memutuskan mengikuti latihan sumo di Tokyo. Ia memulai debutnya pada tahun 2002.

Keberhasilan Kisenosato merebut posisi puncak dinilai akan membuat masyarakat Jepang senang karena menandai bangkitnya kembali pegulat lokal dalam dunia sumo yang telah menjadi ikon budaya.

Sebagai yokuzuna, Kisenosato, yang memiliki nama asli Yutaka Hagiwara akan bergabung dengan tiga pegulat lainnya di peringkat utama sumo ini. Mereka adalah Hakuho, Harumafuji, dan Kakuryu di mana semua dari mereka berasal dari Mongolia.

Pegulat kelahiran Jepang terakhir untuk berhasil mencapai posisi puncak adalah dua bersaudara Takanohana dan Wakanohana. Masing-masing dari mereka masuk kategori Yokozuna pada tahun 1994 dan 1998.

Dalam beberapa tahun terakhir, rekrutan pesumo asal Jepang dikabarkan terpuruk. Hal ini dipicu oleh peraturan yang "mematikan." Para pesumo muda akan ditempa di sebuah tempat di mana mereka akan makan, tidur, dan latihan bersama.

Namun di sana pula para pesumo muda itu kerap mendapat perlakuan kasar dengan alasan ini akan menguatkan mereka. Pada tahun 2009, seorang pelatih sumo terkemuka dipenjara selama enam tahun karena memerintahkan pegulat senior untuk mengalahkan pesumo muda hingga berujung pada kematian.

Mereka yang menggeluti olahraga nasional Jepang ini diharapkan tak sekadar menjadi atlet, namun juga dapat menjadi panutan, mengajarkan rasa hormat dan rendah hati serta bersedia dikritik jika melakukan kesalahan.

Olahraga sumo saat ini juga harus menghadapi persaingan yang ketat di dalam negeri seiring dengan meningkatnya popularitas sepak bola dan bisbol. Banyak generasi muda Jepang tertarik dengan keduanya.

Sementara itu, fakta lain terkuak. Olahraga sumo menarik minat para pegulat yang datang dari negara-negara lain seperti Estonia, Bulgaria, Georgia, China, Hawaii dan Mesir, Mongolia dan Samoa Amerika. Mereka mengharapkan kehidupan yang jauh lebih baik.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya