Mengenang Pasar Senen Lewat Foto Tempo Dulu

Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta yang dibangun sejak 1730.

oleh Johan Fatzry diperbarui 19 Jan 2017, 12:30 WIB
20170119-Pasar-Senen-Tempo-Dulu
Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta yang dibangun sejak 1730.
Pasar Snees atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasar Senen merupakan pasar tertua yang ada di Jakarta yang dibangun sejak tahu 1735. (travel.ayuwelirang)
Dinamai Pasar Snees karena pedagangan di pasar ini yang awalnya berlangsung setiap hari Senin dan didominasi oleh masyarakat etnis Tionghoa. (wikimedia.org)
Pasar Senen awalnya hanya buka pada hari Senin. Namun mulai 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka untuk hari lain selain Senin. (wikimedia.org)
Dalam perjalannya nama pasar ini berubah menjadi Vinck passer (merujuk kepada arsitek pengembangnya Yustinus Vinck). (wikimedia.org)
Pembangunan Pasar Senen bersamaan dengan waktu pembangunan Pasar Tanah Abang, yakni pada 30 Agustus 1735 oleh seorang tuan tanah bernama Yustinus Vinck dari lahan milik anggota Dewan Hindia bernama Corrnelis Chastelein. (wikimedia.org)
Dalam perkembangannya wajah pasar Senen serta kawasan disekelilingnya senantiasa berubah. Selama lebih dari 274 tahun kawasan pasar ini menyimpan banyak cerita dan sejarah terjadi didalamnya. (wordpress)
Setelah era kemerdekaan atau sekitar 1950-an, pasar ini juga menjadi tempat tongkrongan favorit para seniman, sebelum mereka akhirnya 'bergeser' ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, yang didirikan pada 1968. (santijehannanda.com)
Di zaman penjajahan Jepang (1942) hingga tahun 1950an, kawasan sekitar Pasar Senen menjadi tempat favorit berkumpulnya para seniman dari era pujangga baru. Mereka dijuluki Seniman Senen. (wikimedia.org)
Kawasan sekitar pasar Senen merupakan kawasan berkumpulnya para intelektual muda serta para pejuang bawah tanah dari Stovia. (tropenmuseum.nl)
Beberapa pemimpin pergerakan seperti Chairul Saleh, Adam Malik, juga Soekarno dan Mohammad Hatta, sering menggelar pertemuan di kawasan Pasar Senen. (wikimedia.org)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya