22 Daerah Aliran Sungai dalam Kondisi Kritis

Oleh karena 22 DAS dalam kondisi kritis, banyak bencana banjir bandang yang terjadi.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jan 2017, 18:42 WIB
Ceceran sampah menumpuk di pinggir Kali Ciliwung di sisi jalan Menteng Tenggulun, Jakarta, Kamis (22/12). Turunnya debit air Kali Ciliwung membuat ceceran sampah tersangkut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap ada 22 daerah aliran sungai (DAS) yang kondisinya kritis. Oleh karena itu, banyak bencana banjir bandang yang terjadi.

"Saat ini 22 DAS di seluruh Indonesia kritis, akibatnya di berbagai daerah marak banjir bandang," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai mengunjungi Arboretum Sumber Brantas di Batu, Malang, Jumat (6/1/2017).

Direktur Irigasi Kementerian PUPR, Adang Saf Ahmad, mengatakan 22 DAS yang kritis itu merupakan bagian dari 131 satuan wilayah sungai (SWS) di seluruh Indonesia.

"Setiap SWS terdapat satu atau lebih DAS," kata Adang seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, masalah DAS yang terjadi saat ini adalah debit air mengecil saat musim kemarau. Rentang musimnya pun lebih lama. Namun ketika musim hujan, debit air tinggi dan rentang musim lebih pendek.

Secara umum, kata dia, DAS kritis karena perubahan iklim global dan alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

Laju alih fungsi lahan hijau di Indonesia, menurut dia, rata-rata per tahun 100 ribu hektare.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya