Liputan6.com, Baghdad: Korban serangan bom mobil bunuh diri di tiga kedutaan besar asing di Banghdad, Senin (5/4), bertambah menjadi 42 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka. Juru Bicara Pusat Komando Operasi Pengamanan Kota Mayor Jenderal Qassim al-Moussawi sebagaimana dilansir AP mengatakan, ledakan terjadi di luar kedutaan Jerman, Mesir, dan Iran. Pihak keamanan mengkhawatirkan serangan pemberontak akan menyebabkan kekacauan politik setelah pemilu parlemen bulan lalu sehingga ketidakstabilan di Irak terus berlanjut.
Al Moussawi menambahkan ketiga bom meledak hanya berselang beberapa menit dan diperkirakan serangan sengaja menargetkan misi diplomatik. Hingga kini, belum jelas apakah ada korban tewas ataupun luka berasal dari pihak anggota dari ketiga kedutaan besar tersebut. Pihak keamanan saat ini mewaspadai serangan pemboman terkoordinasi di ibukota Baghadad menjadi ciri khas kelompok pemberontak Al-Qaida di Irak. Sebelumnya dilaporkan 20 orang tewas akibat serangan bom bunuh diri [baca: Tiga Ledakan Tewaskan 20 Orang di Irak].
Al Moussawi menambahkan ketiga bom meledak hanya berselang beberapa menit dan diperkirakan serangan sengaja menargetkan misi diplomatik. Hingga kini, belum jelas apakah ada korban tewas ataupun luka berasal dari pihak anggota dari ketiga kedutaan besar tersebut. Pihak keamanan saat ini mewaspadai serangan pemboman terkoordinasi di ibukota Baghadad menjadi ciri khas kelompok pemberontak Al-Qaida di Irak. Sebelumnya dilaporkan 20 orang tewas akibat serangan bom bunuh diri [baca: Tiga Ledakan Tewaskan 20 Orang di Irak].
