5 Alasan Ilmiah Manfaat Hebat Tidur Telanjang

Aneka riset menunjukkan alasan ilmiah perlu tidur telanjang malam ini. Beragam manfaat akan diperoleh.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 02 Jan 2017, 20:00 WIB
5 Alasan Ilmiah Manfaat Hebat Tidur Telanjang

Liputan6.com, New York- Tidur telanjang bukanlah kebiasaan masyarakat. Tak hanya masyarakat Indonesia, di Amerika Serikat hanya sekitar 12 persen yang tidur tanpa busana, berdasarkan data National Sleep Foundation.

Walau tidak banyak yang melakukannya, studi ilmiah menemukan paling tidak lima manfaat tidur telanjang. Mulai dari tidur jadi lebih nyenyak hingga lebih dekat dengan pasangan. Berikut selengkapnya mengutip Men's Health, Senin (2/1/2017).

1. Memacu metabolisme tubuh

Menanggalkan pakaian membuat suhu tubuh menjadi turun. Kondisi seperti ini membuat memacu metabolisme tubuh bekerja lebih baik, seperti diungkap dalam studi dari jurnal Diabetes 2014.

Para peneliti mengungkapkan, pada saat seseorang tidur dengan kondisi kamar sejuk, tubuh akan memproduksi dua kali lipat lemak cokelat (ini adalah lemak sehat yang disimpan di leher untuk membakar kalori) dibandingkan tidur di ruangan hangat.

"Menjaga suhu tubuh tidak panas dengan tidur telanjang juga bisa menghasilkan efek yang sama, kata peneliti, Francesco Celi.

2. Tidur lebih nyenyak

Bila memang tinggal sendiri atau sudah menikah, tentu tidak perlu malu lagi bukan bila menanggalkan pakaian. Selain suhu tubuh jadi lebih dingin, orang yang tidur telanjang tidur lebih lelap, seperti disampaikan pakar tidur, W. Christopher Winter.

Saat suhu tubuh menurun, itu membuat tidur jadi lebihn nyenyak. Namun bila suhu tubuh tinggi, tidur jadi terganggu.

3. Bagi pria, melindungi testis

Tidur telanjang membuat area di sekitar selangkangan pria jadi lebih lembap dan panas. Hal ini akan membuat bakteri jadi lebih mudah berkembang, seperti disampikan dokter urologi, Brian Steixner.

Dengan menanggalkan pakaian, termasuk celana dalam, itu membuat testis pria jadi lebuh bersih, kering, dan sehat.

4. Produksi sperma lancar

Tempat diproduksinya sperma, testis, perlu suhu yang tepat ,seperti disampikan Steixner. Suhu skrotum lebih dingin dibandingkan area tubuh pria. Idealnya, suhu skrotum sekitar 35 derajat celcius. Ketika testis terlalu hangat, kualitas sperma jadi tidak bagus.

5. Lebih dekat dengan pasangan

Saat tidur telanjang, terjadi kontak kulit dengan kulit dengan pasangan. Kondisi seperti ini meningkatkan hormon oksitosin ke otak berdasarkan studi dari Swedia. Alhasil, kehadiran hormon tersebut membantu menurunkan stres dan merasa lebih dekat dengan pasangan. Satu lagi, sentuhan kulitnya juga meningkatkan gairah seksual.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya