Menhub Resmikan Terminal Pulo Gebang, Terbesar se-ASEAN

Terminal yang diluncurkan ini, digadang sebagai terminal bus terbesar di Asia Tenggara.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Des 2016, 18:15 WIB
Menhub Budi Karya bersiap memukul gong saat soft launching Terminal Bus Pulo Gebang Jakarta, Rabu (28/12). Terminal ini disebut-sebut sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara, dan akan dijadikan basis utama bus- AKAP. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peresmian awal (soft launching) pengoperasian Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang Rabu (28/12/2016), sore ini. Terminal yang diluncurkan ini, digadang sebagai terminal bus terbesar di Asia Tenggara.

Budi Karya hadir di tempat acara sekitar pukul 16.15 WIB. Dia mengenakan kemeja berwarna putih.

Dalam sambutannya, Budi Karya berharap, adanya terminal Pulo Gebang ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan atau kemacetan. "Dengan adanya terminal ini akan mengurangi kemacetan," kata dia, Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Terminal Pulo Gebang terdiri dari 4 gedung dengan fungsi masing-masing. Antara lain untuk gedung keberangkatan dan kedatangan bus.

Di terminal ini juga tempat penjualan tiket bus pun tertata rapi di dalam ruko-ruko. Kemudian terdapat pula eskalator untuk memudahkan naik-turun penumpang. Tak hanya itu, terminal ini dilengkapi ruko sebagai tempat orang berjualan.

Budi Karya juga berharap, dengan fasilitas ini bisa memberikan kenyamanan pada masyarakat. Dia berharap, fasilitas di terminal tak kalah dengan bandara.

"Kita wajib memberikan contoh daerah, mesti sama baiknya dengan bandara," kata dia.

Sebelumnya, Budi Karya mengatakan terminal bus ini akan menjadi pusat Perusahaan Oto (PO) Bus yang menjual tiket dari Jakarta ke daerah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) atau sebaliknya. Dia mengatakan, semua bus dari Jakarta ke Jateng dan Jatim atau sebaliknya harus masuk dan keluar melalui terminal bus terpadu ini.

"Jadi saya minta semua agen bus, masuk dan keluar bus Jakarta harus di Pulo Gebang. Itu yang (tujuannya) Jateng dan Jatim saja," terang dia.

Itu artinya, sambung Budi Karya, seluruh agen bus yang selama ini menjual tiket untuk rute tersebut di terminal bayangan harus merelokasi atau memindahkan loketnya ke Pulo Gebang secepatnya.

"(Tanggal 28 Desember) Belum semua agen bus pindah, itu baru sebagian. Kalau masih bandel juga tidak mau pindah, saya sudah bilang ke Pak Gubernur untuk melihat Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bahkan mencabut izin trayek," kata dia.

Budi Karya mengungkapkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyiapkan angkutan pengumpan (feeder) di terminal-terminal bayangan untuk mengangkut perpindahan agen bus maupun masyarakat ke Pulo Gebang. Layanan feeder ini gratis.

"Saya tidak simpatik sama koordinator bus yang menganggap (Terminal Pulo Gebang) masih kurang, banyak alasan orang susah ke sana lah, tidak ada eskalator lah, sedangkan di terminal bayangan jalanan becek tidak apa,"tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya