Jelang Duel, Petinggi Juventus dan Milan Perang Kata-kata

Juventus akan menantang Milan di Piala Super Italia.

oleh Raden Arya Prasetya diperbarui 22 Des 2016, 16:40 WIB
Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma, berjibaku saat menghalau bola pemain Juventus pada laga pekan ke-9 Serie A 2016-2017, di San Siro, Minggu (23/10/2016) dini hari WIB. Ma. (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Doha - Pertarungan dua klub besar Italia, Juventus dan AC Milan di Piala Super Italia bukan saja milik pemain dan pelatih kedua tim. Petinggi dari masing-masing klub itu pun ikut buka suara memanaskan suasana pertandingan yang digelar di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Jumat (23/12) besok malam.

Pertandingan nanti merupakan yang kesembilan dari ajang ini yang digelar di luar Italia. Juve merupakan juara Serie A musim lalu, sedangkan Milan yang menjadi lawan sebagai runner-up Coppa Italia 2015/16. Karena Juve merebut gelar ganda di level domestik pada periode itu.

Tetapi, di musim ini Milan telah berubah di bawah asuhan Vicenzo Montella. Mantan pelatih AS Roma itu sepenuhnya percaya dengan pemain muda. Seperti mengandalkan kiper 17 tahun, Gianluigi Donnarumma, gelandang Manuel Locatelli (18), termasuk M’Baye Niang, pemain senior yang baru 22 tahun.

Kondisi itu yang membuat Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani percaya penuh kepada timnya bisa memboyong trofi Piala Super Italia musim ini. Skuat muda juga yang menempatkan Milan berada di posisi kelima, dua poin di belakang Roma, atau sembilan poin dari Juventus

“Juventus solid dan menyala-nyala. Milan muda dan (miliki permainan) cantik,” ujar Galliani.

2 dari 2 halaman

Modal Milan

Kemenangan 1-0 pada akhir Oktober lalu di Serie A bisa menjadi modal bagi Milan untuk laga nanti. Hasil positif itu merupakan kemenangan pertama tim berjuluk I Rosonerri itu sejak 2012. Hanya, untuk duel nanti, Galliani berpikir timnya masih memiliki kesempatan sebesar 50 persen untuk menang.

"Kami berada di pertemuan keempat dengan Juventus di kalender tahun ini. Saya selalu mengatakan bahwa kami tidak pernah mendominasi, orang-orang menulis bahwa kami tidak kalah, dan saya tampaknya mabuk,” Galliani menuturkan.

Ketika Galliani memiliki kepercayaan diri timnya masih berpeluang 50 persen untuk menang, komentar sebaliknya dilontarkan Presiden Juventus, Andrea Agnelli. Dengan mayoritas bermaterikan pemain senior dan berpengalaman, serta pelatih Massimiliano Allegri yang sudah memiliki tujuh trofi, Agnelli yakin timnya tidak akan kembali ke Italia dengan tangan kosong. “Pengalaman selalu menang,” kata Agnelli.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya