Ketua DPR: Jokowi Salat Bersama Massa Demo 212 Keputusan Tepat

Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi yang dilakukan Presiden Jokowi ikut salat jumat bersama massa demo 212 di Monas.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Des 2016, 18:41 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memberikan keterangan usai pertemuan tertutup di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Minggu (20/11). Dalam pertemuan itu membahas dinamika politik nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi ikut salat jumat bersama massa demo 212 di Monas. Ia menilai hal itu merupakan langkah terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara.

"Saya memberi apresiasi, ini merupakan pertimbangan-pertimbangan yang tepat bahwa apa yang dilakukan Presiden ini bersama-sama dengan rakyat menunjukkan keinginan dalam kebhinekaan dalam persatuan dan kemajemukan untuk bisa melakukan suasana damai. Ini ditunjukkan ke seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Setya di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (2/12/2016).

Sebagai Ketua DPR, ia berharap aksi Jokowi salat bersama bersama massa demo 212 ini bisa memberi arti kepada semua pihak.

"Betul-betul memperlihatkan kepada seluruh rakyat Indonesia adalah ini merupakan kebersamaan kita dan juga kekuatan kita dan juga para investor negara-negara asing dan pengusaha-pengusaha kita yang tadinya itu takut, banyak ke luar negeri tapi ternyata tidak demikian, dan tentu ini merupakan harapan-harapan kita," papar dia.

Setya berharap, semua dapat berjalan lancar, tertib, dan massa demo 212 yang datang dari daerah bisa pulang dengan selamat. Ia pun berterima kasih kepada aparat keamanan yang berjaga.

"(Pendemo dari luar kota) harus hati-hati dan kembali ke keluarga masing untuk sampaikan suasana damai yang dilakukan. Tentu terima kasih ke aparat TNI/Polri yang lakukan secara persuasif," ucap dia.

Mengenai sepuluh orang yang ditangkap polisi atas dugaan makar, Setnov menyerahkan sepenuhnya kepada hukum.

"Ini tentu kan sedang dikaji oleh pihak penyidik, saya enggak bisa berikan komentar karena belum mengetahui apa yang terjadi dan apa yang dilakukan sebelum (makar terjadi)," Ketua Umum Partai Golkar ini memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya