Membedakan BMW Seri 7 Versi Sunter dengan Eropa

BMW Group Indonesia menambah satu model untuk diproduksi di dalam negeri, yakni BMW 730 Li.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 01 Des 2016, 13:48 WIB
BMW Group Indonesia merakit all new BMW 730Li di Indonesia, tepatnya di pabrik Gaya Motor, Sunter, Jakarta, Rabu (30/11). Pabrik ini mampu merakit 6 unit BMW Seri 7 per hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - BMW Group Indonesia menambah satu model untuk diproduksi di dalam negeri, yakni BMW 730 Li. Model anyar ini melengkapi beberapa produk lainnya yang telah dirakit secara lokal, seperti BMW Seri 3, Seri 5, X1, X3 dan X5.

Seperti dikabarkan sebelumnya, BMW 730 Li dirakit di BMW Production Network 2 yang berada di bawah naungan PT Gaya Motor di Sunter, Jakarta Utara. Keputusan merakit di dalam negeri merupakan salah satu strategi BMW untuk menekan harga jual agar lebih kompetitif.

Tentu model yang diproduksi di dalam negeri memiliki perbedaan dengan versi standar yang lahir di Eropa. Dalam hal ini kami membandingkannya dengan BMW 740 yang berstatus completely build-up (CBU).

Product Planning Manager BMW Group Indonesia Tami Notohutomo mengatakan, salah satu perbedaan antara keduanya adalah mesin yang digendong. "BMW 730Li yang dirakit di sini pakai mesin 2.000 cc (turbo)," katanya. Sementara BMW 740 mengandalkan mesin 3.0 liter.

Selain mesin, perbedaan lain ada pada material yang melapisi kabin. Jika BMW 740 menggunakan kulit Nappa, interior 730 Li dilapis kulit Dakota. Lalu apa lagi yang berbeda?

"7 Series CBU pakai sky lounge, sedangkan yang ini (lokal) pakai panoramic glass roof biasa. Velg juga sama tapi beda styling. Speaker 730 pakai Harman Kardon. Sementara 740 CBU pakai Bowers & Wilkins," bebernya.

Perlu dicatat, fitur-fitur yang digunakan BMW 730 Li tetap sama dengan 740 CBU, seperti tab, display key, gesture control, dan perlengkapan keamanan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya