Memori Hidayat Nur Wahid di Sabang Aceh

Hidayat juga mengingatkan peran masyarakat Aceh pada umumnya dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 21 Nov 2016, 08:37 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sudah kali ketiga mengunjungi kawasan Sabang, Aceh. Dia mengakui wilayah itu memiliki kedekatan dengan dirinya. "Saya memiliki kedekatan dengan Sabang.

"Adik saya almarhum diambil Allah melalui tsunami (Desember 2004). Kami bertujuh, adik saya itu yang keenam menikah dengan warga Sabang. Itu bagian silaturahim saya dengan Sabang," ujar dia di sela sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Sabang, akhir pekan ini.

Terletak di koordinat 5 50' LU dan 95' 18 BT, Sabang memang menjadi kawasan yang terkena tsunami 26 Desember 2004.

12 tahun pascakejadian itu, kawasan di ujung barat pulau Sumatera itu kini perlahan bangkit. Dalam kesempatan itu, Hidayat juga mengingatkan peran masyarakat Aceh pada umumnya dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ketika Indonesia membahas soal dasar dan Ideologi negara muncul seorang ulama Aceh yang berkontribusi dalam pembahasan tersebut, yakni Teuku Muhammad Hasan," ujar dia, seperti dilansir Antara.

Teuku Muhammad Hasan adalah perwakilan Indonesia barat, yang ikut terlibat dalam menggodok dasar dan Ideologi Pancasila.

Dia juga merupakan salah satu tokoh yang menyetujui dihapusnya tujuh kata dalam piagam Jakarta sehingga menjadi Pancasila.

Penghapusan tujuh kata dilakukan untuk merespon masyarakat Indonesia Timur, yang rata-rata nonmuslim. Hal ini menurut Hidayat menunjukkan pengorbanan umat muslim demi menyelamatkan cita-cita proklamasi.

"Karena itu sudah selayaknya, seluruh bangsa Indonesia saling menghormati satu dengan yang lain," kata Hidayat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya