Edy Rahmayadi Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Kata Indra Sjafri

Indra Sjafri berharap Edy dapat memilih orang-orang yang tepat untuk mendampingi kepengurusannya ‎mengisi posisi komisi-komisi.

oleh Dewi Divianta diperbarui 12 Nov 2016, 16:30 WIB

Liputan6.com, Denpasar- Edy Rahmayadi baru saja terpilih menjabat Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020. Menanggapi terpilihnya Panglima Kostrad itu, pelatih Bali United, Indra Sjafri berharap organisasi tertinggi sepak bola nasional itu semakin baik. ‎

"Harapan saya terpilihnya Ketum PSSI yang baru organisasi ini makin lama ke depan makin baik. Program-program yang sudah dikampanyekan selama ini harus dilaksanakan dengan baik," kata Indra Sjafri saat berbincang dengan Liputan6.com di Kuta, Jumat (11/11/2016).

Indra Sjafri berharap Edy dapat memilih orang-orang yang tepat untuk mendampingi kepengurusannya ‎mengisi posisi komisi-komisi. Indra berharap mereka yang menduduki jabatan tersebut harus sosok yang betul-betul faham sepakbola. "Tentunya untuk menyukseskan organisasi ini untuk semakin baik," ucap dia.

Indra Sjafri sendiri mengaku tahu sepak terjang Edy. Di mata mantan Pelatih Timnas U-19 itu, Edy telah lama malang melintang dalam kancah sepakbola nasional, utamanya sejak ia masih di PSMS hingga PS TNI kini. "Saya berharap beliau memang memahami betul apa yang harus diperbaiki di sepak bola Indonesia. Beliau dengan latar belakang TNI tentu punya komitmen, disiplin dan semangat kerja yang tinggi," tuturnya.

Bagi Indra, terpilihnya Edy tentu saja membawa harapan baru bagi sepakbola dalam negeri. Indra berharap Edy betul-betul memikirkan akan persoalan sepak bola nasional. "Jangan hanya memikirkan sepak bola profesional. Jadi harus memikirkan apa-apa yang tujuannya untuk perbaikan sepak bola ke depan. Apa itu, adalah pembinaan usia muda. Kita punya potensi pemain muda yang begitu banyak. T‎api para pelatihnya sedikit. Nah itu mungkin salah satu program prioritas yakni perbanyak para pelatih," kata Indra.‎

Menurut Indra, Timnas Indonesia pernah menyabet prestasi mentereng. Bahkan, Indonesia pernah berkiprah di Piala Dunia. "Makanya sudah harus dievaluasi di mana sih kesalahan kita. Potensi sebanyak ini, negara yang sebesar ini dan sekarang belum pernah lolos lagi masuk Piala Dunia," ujarnya.‎

"Nah, mungkin jangan berangan-angan Piala Dunia-nya dulu. Benahi dulu akar masalah dan penyebabnya. Kualitas para pemain salah satunya. Kualitas itu akan muncul kalau tahapan pembinaannya dari usia muda, dari usia 13-15 tahun dan 16-19 tahun. Harus benar-benar ditata dan dikelola dengan baik. Dikelola mulai dari kompetisinya teratur, pelatihnya punya kapasitas," ucap Indra Sjafri.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya