Hasil Pilpres AS Harus Berdampak Positif bagi Ekonomi RI

Amerika Serikat akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 8 November 2016.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Nov 2016, 12:41 WIB
Donald Trump dan Hillary Clinton berjabat tangan tanda dimulainya debat perdana yang dihelat di Hofstra University pada 26 September 2016 waktu setempat (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat (AS) akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada 8 November 2016. Hasil pilpres ini diharapkan akan berdampak positif bagi perdagangan dan investasi antara AS dan Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, kedua kandidat calon Presiden AS, yaitu Hillary Clinton dan Donald Trump, sama-sama memiliki visi dan misi yang baik bagi negaranya, walaupun dengan cara yang berbeda.

"Kalau kebijakan-kebijakan akan kita lihat baik Hillary Clinton dan Donald Trump kan mempunyai solusi masing-masing," ujar‎ dia dalam Rapat Kerja Nasional Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Menurut Rosan, secara pengalaman, Hillary akan lebih banyak diuntungkan. Sebab, dengan pengalamannya sebagai mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary diyakini memiliki pemahaman yang lebih baik dari sisi politik dan ekonomi AS dengan negara lain.

"Ya kalau Hillary kan dulunya memang background-nya menteri luar negeri jadi kita lihat mungkin lebih memahami dari segi politik dan ekonominya," kata dia.

Namun demikian, Rosan berpandangan, siapa pun yang terpilih nantinya, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia dengan Negeri Paman Sam tersebut. Selain itu, dengan presiden yang baru nanti akan mendorong peningkatan investasi AS di Indonesia.

"Yang kita harapkan sih siapa pun yang terpilih, baik (dampaknya) buat kita, bisa meningkatkan perdagangan terutama investasi," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya