Takata Corp Bangkrut?

Pembuat suku cadang mobil asal Jepang, Takata Corp, mempertimbangkan kemungkinan pengajuan kepailitan.

oleh Rio Apinino diperbarui 04 Nov 2016, 12:23 WIB
Nissan Motor Co memastikan diri untuk tidak lagi menggunakan airbag yang dipasok oleh pemasok suku cadang asal Jepang, Takata Corp.

Liputan6.com, California - Pembuat suku cadang mobil asal Jepang, Takata Corp, mempertimbangkan kemungkinan pengajuan kepailitan setelah kasus penarikan mobil terbesar sepanjang sejarah menguras habis dana perusahaan.

Seperti dilaporkan Asia Nikkei, pengajuan kebangkrutan akan dilakukan di Amerika Serikat (AS). Namun hal ini belum pasti. Takata malah berusaha bangkit dengan mengajukan permintaan dana talangan melalui program yang disebut Chapter 11.

Chapter 11 sederhananya adalah bantuan dari pemerintah untuk perusahaan yang terancam pailit, tapi masih memiliki prospek untuk kembali bangkit. Karena itu pula, Chapter 11 juga disebut dengan bankruptcy protection atau proteksi pailit.

"Untuk memastikan operasi pemasok tetap berlangsung," ujar mereka, untuk menjawab mengapa akan mengajukan proposal ini.

Meski masih ada usaha, namun disebutkan bahwa pelanggan terbesar mereka, Honda dan Toyota, justru mendukung kebangkrutan.

Menurut laman USA Today, Takata tidak berkomentar langsung terkait dengan isu ini. Namun mereka justru mengatakan bahwa semua yang dilakukan adalah usaha terbaik yang bisa dilakukan untuk seluruh pemangku kepentingan.

"Sementara upaya itu sedang berlangsung, Takata terus beroperasi normal untuk memenuhi kewajiban kami secara tepat waktu," tulis pernyataan resmi mereka.

Sebagai informasi tambahan, Takata Corp bertanggung jawab terhadap penarikan 84 juta mobil yang beredar di AS, Kanada, dan Jepang. Sementara di negara lain pabrikan ini mendapat tekanan, bahkan hingga tuntutan hukum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya