Ahok: Masa Menangkap Tikus untuk Kampanye?

Selain soal kampanye, beberapa pihak juga khawatir jika gerakan menangkap tikus dengan bayaran Rp 20.000 ini justru membuat warga curang.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 19 Okt 2016, 14:55 WIB
Majelis Ulama Indonesia meminta Ahok untuk meminta maaf kepada umat islam

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah bahwa gerakan menangkap tikus hanya untuk kampanye. Dia mengatakan, gerakan basmi tikus yang dicanangkan Wagub Djarot Saiful Hidayat murni untuk membasmi hama tikus.

"Masa nangkap tikus buat kampanye?" ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Senada dengan Ahok, Djarot juga membantah tuduhan itu. "Enggak ada itu," ucap Djarot.

Selain soal kampanye, beberapa pihak juga khawatir jika gerakan menangkap tikus dengan bayaran Rp 20.000 per ekor ini justru membuat warga berbuat curang. Misalnya, dengan beternak tikus.

"Siapa ternak tikus gitu ya? Kalau ternak tikus ya gampang, nanti tikusnya yang ditangkep, peternaknya kita tangkep," ujar Djarot.

Gerakan menangkap tikus ini dicanangkan karena saat ini pemerintah kesulitan membasmi hama tikus. Sebab, predator tikus seperti ular sudah jarang di Kota Besar.

"Saya tanya, tikus ada enggak predatornya? Ular kan pak? Kucing? Di kota ini predatornya sudah tidak ada, ular saja dijual, kucing nggak berani sama tikus," tandas Djarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya