Penjualan Galaxy Note 7 Disetop, Reputasi Samsung Dipertaruhkan!

Menurut Analis Creative Strategies, kembali meledaknya Galaxy Note 7 pasca recall dan penjualannya distop, membuat reputasi Samsung memburuk

oleh Corry Anestia diperbarui 11 Okt 2016, 16:30 WIB
Seorang pengguna iPhone sedang berjalan di depan iklan Galaxy Note 7 di London, Inggris (Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung akhirnya resmi menghentikan penjualan Galaxy Note 7 di dunia, menyusul kembali meledaknya baterai smartphone teranyar tersebut.

Padahal, sebagaimana dikutip dari CNET, Selasa (11/10/2016), Galaxy Note 7 yang dilaporkan meledak itu adalah versi replacement atau sudah diganti.  

Galaxy Note 7 sebelumnya dilaporkan meledak karena baterainya bermasalah. Pihak Samsung pun menarik produknya dari pasaran dan membuat program replacement bagi pengguna yang sudah 'terlanjur' membeli smartphone tersebut.

Menurut raksasa teknologi asal Korea Selatan ini, hampir 90 persen pengguna menukar Galaxy Note 7 lama dengan yang baru. 

Lembaga riset Creative Strategies Inc menilai hal ini dapat menjadi akhir dari Galaxy Note 7 dan berdampak buruk terhadap reputasi Samsung. 

"Bagi saya, penarikan Note 7 pertama itu terkesan lama. Lalu, Galaxy Note 7 yang seharusnya sudah diperbaiki kembali meledak. Pelanggan tidak akan seantusias dibandingkan di awal kemunculannya," ujar Creative Strategies Analyst, Carolina Milanesi.

"Jika mereka kembali menjual produknya, apa pelanggan bisa percaya?" tambahnya.

Samsung pun telah meminta para operator telekomunikasi dan mitra ritel di dunia untuk menghentikan penjualan Note 7 sambil menunggu hasil penyelidikan atas ponsel yang meledak tersebut. 

Di Amerika Serikat (AS) saja, seluruh operator telah mengumumkan untuk menghentikan penjualan Galaxy Note 7. Mereka adalah AT&T, T-Mobile, Verizon, dan Sprint 

(Cas/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya