Ikan Tangkapan Nelayan Belum Penuhi Kebutuhan Industri

‎Saat ini, produktivitas nelayan di Indonesia belum maksimal

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Sep 2016, 13:33 WIB
Aktivitas pedagang ikan di Pasar Senen, Jakarta, (23/5). Kredit untuk sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2016 dapat mencapai hingga sebesar Rp9,2 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta ‎Saat ini, produktivitas nelayan di Indonesia belum maksimal. Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo) menyatakan, kapasitas dan kualitas ikan tangkapan nelayan belum cukup untuk dijadikan bahan baku industri perikanan.

‎Ketua Gappindo Herwindo mengatakan, saat ini pasokan bahan baku ikan untuk industri perikanan masih di bawah kapasitas, karena hasil tangkapan nelayan hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar saja.

"Tangkapan nelayan selama ini lebih banyak ke pasar," kata Herwindo, di Kantor Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Herwindo melanjutkan, kualitas ikan hasil tangkapan nelayan juga belum memenuhi standar industri perikanan. Karena itu, industri kesulitan mengelola ikan hasil tangkapan nelayan.

"Tangkapan nelayan itu belum tentu cocok untuk industri dan nelayan itu kan nangkapnya segala macem kan. Karena kualitasnya nggak begitu baik," tutur Herwindo.

Menurut Herwindo, untuk memenuhi kebutuhan industri perikanan dibutuhkan kapal tangkap dengan kapasitas besar, selain itu juga kapal pengangkut ikan dengan mesin pendingin di bawah 60 derajat celcius.

‎"Harus pakai kapal kapal besar sesuai dengan kebutuhan yang perlu. Misal cakalang, misalkan ukuran kurang besar, ikan kurang bagus kualitasnya. kapal kapal besar perlunya," tutup Herwindo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya