Pabrikan Besar Kompak Tolak Radio Komunikasi di MotoGP

Wacana agar MotoGP dipasangi alat komunikasi di motor ternyata tidak mendapat respons yang bagus.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 31 Agu 2016, 19:31 WIB
Aksi Jorge Lorenzo bersama pembalap lain pada MotoGP Jerman 2015 di Sirkuit Sachsenring. (AFP)

Liputan6.com, London - Wacana agar MotoGP dipasangi alat komunikasi di motor ternyata tidak mendapat respons yang bagus. Sejumlah pabrikan besar menolak rencana tersebut dengan alasan yang beragam.

Selama ini komunikasi antara pembalap dengan tim memang sangat terbatas. Mereka hanya berkomunikasi melalui papan yang dipampang dekat dengan garis finis.

Sehingga komunikasi pun tidak bisa leluasa. Apalagi di papan itu hanya cukup mencantumkan pembalap yang ada di depan atau dibelakangnya.

Sejumlah ide agar komunikasi semakin lancar pun muncul. Salah satunya dengan memberikan pesan berjalan di dashboard motor.

"Di MotoGP, setelah start maka semua keputusan ada di tangan pembalap. Terkadang hasilnya bagus, tetapi terkadang juga tidak, apalagi buat kami dari Yamaha," kata bos Yamaha Movistar, Kouichi Tsuji seperti dilansir Eurosport.

"Tetapi untuk sekarang saya cenderung lebih memilih komunikasi yang ada. Daripada ide baru yang membuat komunikasi antara pembalap dengan garasi bertambah."

Hal senada juga disampaikan petinggi Honda dan Ducati. Mereka menganggap ide untuk menambah teknologi pesan di dashboard merupakan pemborosan.

"Sebenarnya ide itu sangat menguntungkan pembalap. Tetapi di satu sisi biayanya sangat besar dan kita tidak butuh itu sekarang," kata bos Honda, Shuhei Nakamoto.

"Memang terkadang komunikasi sangat penting. Namun lebih baik uangnya dikembangkan saja untuk teknologi di motor," ucap petinggi Ducati, Gigi Dall'lgna menimpali.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya