Banten Rawan Saat Pilkada, Polda Gelar Simulasi Penanganan Rusuh

Saat Pilkada Serentak 2017, Polda Banten akan mengerahkan sekitar 6.000 personel dalam berbagai skema pengamanan.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 24 Agu 2016, 15:55 WIB
Simulasi penanganan kericuhan saat Pilkada Banten 2017 digelar di Kota Serang. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Ratusan warga dari berbagai daerah mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten. KPU dituding tidak netral dan disinyalir bakal memenangkan salah satu calon dalam pemilihan gubernur. Bahkan, surat suara sah salah satu calon pun kerap dianulir oleh petugas pemilihan umum.

Mereka marah dan tak puas. Ratusan warga kemudian membakar ban bekas dan memblokade akses jalan utama di Kota Serang, Banten. Aparat kepolisian yang menjaga kantor KPU memadamkan ban bekas yang telah mengepulkan asap hitam hingga ke langit.

Massa yang tak terima ban bekas dipadamkan oleh aparat kepolisian mulai beringas. Terlebih, Ketua KPU Banten tak kunjung datang memberikan penjelasan kepada warga yang hingga siang kepanasan di tengah jalan.

Para pendukung salah satu pasangan peserta Pilkada Banten kemudian berupaya menerobos kantor KPU yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Bentrokan pun tak bisa dicegah.

Saling pukul dan lempar batu pun tak terelakkan. Polisi yang mengawal jalannya aksi terus mengantisipasi agar kericuhan tidak meluas. Namun mendapat perlawanan dari petugas kepolisian, para pengunjuk rasa justru semakin beringas hingga merobohkan pagar kantor KPU Banten.

Kejadian itu merupakan simulasi yang digelar jajaran Polda Banten dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak 2017. Ada 300 polisi dikerahkan dalam simulasi tersebut.

"Jadi kegiatan yang kita laksanakan hari ini adalah dalam rangka mempersiapkan pilkada nanti," kata Kapolda Banten Brigjen Ahmad Dofiri di Serang, Rabu (24/8/2016).

Antisipasi Kondisi Terburuk

Pihak kepolisian mengundang jajaran TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan instansi terkait melakukan simulasi penanganan tersebut guna memudahkan koordinasi pengamanan Pilkada Serentak 2017.

Dofiri mengatakan, polisi menggelar simulasi itu dengan kondisi seburuk mungkin. Dengan begitu, petugas kepolisian harus siap mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 mendatang.

"Kita antisipasi dengan keadaan terburuk, untuk itu dalam simulasi ini kita kerahkan semuanya pasukan dari mulai Sabhara, Brimob, Babinkamtibmas, dan polantas," ujar Kapolda Banten.

Saat Pilkada Serentak 2017, menurut Dofiri, polisi akan mengerahkan sekitar 6.000 personel dalam berbagai skema pengamanan. Objek vital seperti kantor KPU dan Bawaslu akan disiagakan pasukan gabungan mulai dari tahapan pelaksanaan hingga penetapan akhir gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya