Jangan Batasi Gerak Anak Jika Tak Ingin Hal Ini Terjadi

Seringkali orangtua melarang anaknya untuk bereksplor dan bergerak, bahkan menyuruhnya diam di tempat, baik karena aktivitas mereka yang sib

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 29 Agu 2016, 17:00 WIB
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seringkali orangtua melarang anaknya untuk bereksplorasi dan bergerak. Tak jarang mereka menyuruhnya diam di tempat, baik karena aktivitas mereka yang sibuk atau karena terlalu khawatir anaknya terluka. Padahal, anak-anak secara alami cenderung selalu bergerak, bahkan sedari ia lahir.

"Orangtua seringkali bilang, `Jangan, nanti jatuh!' atau sebagainya pada anaknya. Hal ini sebenarnya juga akan berpengaruh pada psikologisnya," ujar spesialis kedokteran olahraga, Dr. Indrarti Soekotjo, SpKO saat acara "Mencegah Obesitas Anak dengan Aktif Bergerak", di Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu. 

Padahal gerakan seperti merangkak, berjalan, dan melompat merupakan gerakan dasar yang harus dikembangkan melalui asuhan orangtua dan guru di sekolahnya. Bukan dibatasi.

"Karena psikologisnya yang terpengaruh, akan membuat anak takut melakukan suatu hal yang baru," ungkapnya.

Selain itu juga akan menghindari anak dari obesitas jika ia bergerak aktif. "Bergerak aktif berguna untuk menyeimbangkan kalori yang masuk dan keluar," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa bergerak tidak harus berolahraga, "Ada aktivitas yang bisa dilakukan anak setiap hari, seperti berjalan, bermain sepeda bersama teman-temannya, membersihkan kamar, dan lain-lain."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya